Page 9 - IKAK P7
P. 9
19
oleh stakeholders dan kemudian didistribusikan kepada stakeholders yang
sama. Menurut Zuliyati dan Arya (2011:114) teori stakeholder lebih
mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull.
Kelompok stakeholder inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi
perusahaan dalam mengungkapkan dan/atau tidak mengungkapkan suatu
informasi di dalam laporan keuangan. Konsensus yang berkembang dalam
konteks teori stakeholders adalah bahwa laba akuntansi hanyalah merupakan
ukuran return bagi pemegang saham (shareholder), sementara value added
adalah ukuran yang lebih akurat yang diciptakan oleh stakeholders dan
kemudian didistribusikan kepada stakeholder yang sama. Hal ini dapat
meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan atau disebut juga
dengan VAIC TM yang kemudian akan mendorong kinerja keuangan
perusahaan. sedangkan bidang manajerial menjelaskan bahwa para stakeholder
harus mengendalikan sumber daya organisasi jika ingin meningkatkan
kesejahteraan mereka. Kesejahteraan ini diwujudkan dengan meningkatnya
return yang dihasilkan perusahaan.
2.2.2 Legitimacy Theory
Menurut Degan (2004) dalam Baroroh (2013:174) bahwa organisasi secara
berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan
norma yang berlaku di masyarakat. Teori legitimasi berhubungan erat dengan teori
stakeholder. Dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahaan akan secara sukarela
melaporkan aktifitasnya jika manajemen menganggap bahwa hal ini adalah yang
diharapkan komunitas. Teori legitimasi ini berhubungan sangat erat dengan
pelaporan IC dan juga hubungannya dengan penggunaan metode content analysis
sebagai ukuran dari pelaporan tersebut. Perusahaan sepertinya lebih cenderung untuk
melaporkan IC mereka jika mereka memiliki kebutuhan khusus untuk
melakukannya. Hal ini mungkin terjadi ketika perusahaan menemukan bahwa
perusahaan tersebut tidak mampu meligitimasi statusnya berdasarkan tangible assets
yang umumnya dikenal sebagai symbol kesuksesan perusahaan.