Page 50 - Ringkasan PMK 217/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
P. 50

Sedangkan  BMN  dikategorikan  sebagai  aset  tetap  apabila  mempunyai  masa

                        manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, tidak dimaksudkan  untuk dijual  dalam operasi
                        normal  Kuasa Pengguna Barang, dan diperoleh  atau dibangun  dengan maksud untuk

                        digunakan.  BMN yang memenuhi  kriteria tersebut bisa meliputi  sebagai berikut:
                           Tanah;

                           Peralatan dan Mesin;

                           Gedung dan Bangunan;

                           Jalan, Irigasi,  dan Jaringan;
                           Aset Tetap Lainnya;

                           Konstruksi  dalam Pengerjaan; dan

                           Properti Investasi
                            BMN dikategorikan  sebagai Aset Lainnya apabila BMN tersebut tidak termasuk

                        dalam kategori Aset Lancar dan Aset Tetap. BMN yang masuk kategori Aset Lainnya
                        antara  lain  adalah  Aset  Tak  Berwujud,  dan  Aset  Lain-lain  seperti  kerja  sama

                        (kemitraan)  dengan  pihak  ketiga,  dan  Aset yang  tidak  digunakan  dalam  Operasi

                        Pemerintahan.
                            Dalam  SAPP,  kebijakan  akuntansi  BMN  mencakup  masalah  pengakuan,

                        pengukuran,  penyajian  dan pengungkapan.  Kebijakan  akuntansi  BMN ini  diatur  di
                        dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai kebijakan  akuntansi.


                G.  KETIDAKPATUHAN DALAM PENYELESAIAN KUALITAS DATA LAPORAN

                    KEUANGAN
                           Dalam  rangka  menyajikan  Laporan  Keuangan  yang  andal,  Satker  melakukan

                    monitoring  kualitas  data  Laporan  Keuangan  menggunakan  aplikasi  MonSAKTI  dan
                    menyelesaikan  kualitas  data  Laporan  Keuangan  secara periodik.  Dalam  hal  terdapat

                    kualitas data Laporan Keuangan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, KPPN
                    akan menerbitkan  Surat  Pemberitahuan  Pengenaan Sanksi  dan  Ketidakpatuhan  (SP2S).

                    Dengan  penerbitan  SP2S  tersebut,  KPPN menolak  SPM  yang  diajukan  oleh  Satker.

                    Penolakan  SPM  tersebut  dikecualikan  terhadap  SPM  LS  Belanja  Pegawai,  SPM  LS
                    Kontraktual  kepada  pihak  ketiga,  SPM  Pengembalian.  Oleh  karena  itu,  Satker  harus

                    melakukan  tindak  lanjut  dengan  melakukan  identifikasi  atas  penyebab  kualitas  data
                    Laporan  Keuangan  yang  tidak  sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku  dan  melakukan

                    perbaikan  pada  aplikasi  SAKTI.  Dalam  hal,  UAKPA  telah  memenuhi  kewajiban

                    penyelesaian  kualitas  data Laporan Keuangan, KPPN menerbitkan  Surat Pemberitahuan

                                                                                                       47
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55