Page 51 - Ringkasan PMK 217/PMK.05/2022 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
P. 51

Pencabutan  Pengenaan  Sanksi  dan  Ketidakpatuhan  (SP3S).  Dengan  penerbitan  SP3S

                    tersebut, kebijakan  penolakan  SPM oleh  KPPN tidak  berlaku.  Ketentuan terkait kriteria
                    kualitas data Laporan Keuangan, batas waktu, dan tata cara penyelesaian akan diatur lebih

                    lanjut  pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

                H.  TATA CARA PENGENAAN SANKSI
                           Setiap  unit  akuntansi  dan  pelaporan  wajib  menyampaikan  Laporan  Keuangan

                    dalam rangka pertanggungjawaban  pelaksanaan anggaran sesuai dengan batas waktu yang
                    telah  ditentukan.  Penyampaian  Laporan  Keuangan  dilakukan  secara berjenjang  dengan

                    melibatkan  UAKPA dan  UAPPA-W. Disamping  itu,  UAKPA dan  UAPPA-W wajib
                    menyampaikan  Laporan  Keuangan  ke  DJPb,  dalam  hal  ini  UAKPA  menyampaikan

                    Laporan Keuangan ke KPPN sedangkan  UAPPA-W menyampaikan  Laporan Keuangan

                    ke Kanwil  DJPb. Laporan Keuangan tersebut bermanfaat untuk  mendukung  pelaksanaan
                    tugas  dan  fungsi  DJPb sebagai  Bendahara  Umum  Negara dalam  pengelolaan  APBN.

                    Selain  itu,  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  8  Tahun  2006  bahwa  setiap

                    keterlambatan  penyampaian  Laporan Keuangan yang disebabkan  oleh  kesengajaan dan/
                    atau kelalaian,  Menteri  Keuangan selaku Bendahara Umum  Negara memberikan  sanksi

                    berupa penangguhan pelaksanaan anggaran dan penundaan pencairan dana. Dalam hal ini,
                    sanksi  diberikan  kepada UAKPA dan  UAPPA-W yang  tidak/terlambat  menyampaikan

                    Laporan Keuangan. Tata cara pengenaan sanksi atas keterlambatan penyampaian Laporan
                    Keuangan diatur sebagai berikut:

                    1.  Monitoring  atas ketertiban penyampaian  Laporan Keuangan diatur sebagai berikut:

                         a.  KPPN melakukan  monitoring  atas penyampaian  Laporan  Keuangan  UAKPA
                            mitra kerja; dan

                         b.  Kanwil  DJPb  melakukan  monitoring  atas  penyampaian  Laporan  Keuangan
                            UAPPA-W mitra kerja. Dalam hal terdapat keterlambatan penyampaian Laporan

                            Keuangan  UAPPA-W,  Kanwil  DJPb  mengusulkan  kepada  KPPN  untuk
                            mengenakan  sanksi  kepada  UAKPA yang  bertindak  selaku  UAPPA-W yang

                            lalai/tidak  menyampaikan  Laporan Keuangan.

                    2.  KPPN memberikan sanksi administratif  dengan menerbitkan SP2S terhadap:
                         a.  UAKPA yang  tidak/terlambat  menyampaikan  Laporan  Keuangan  berdasarkan

                            monitoring  penyampaian  Laporan Keuangan UAKPA mitra kerja; dan

                         b.  UAKPA yang bertindak  selaku UAPPA-W yang tidak/terlambat  menyampaikan
                            Laporan Keuangan berdasarkan usulan dari Kanwil DJPb.



                                                                                                       48
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56