Page 34 - Info Akuakultur Edisi Oktober 2022
P. 34
Kesehatan Ikan & Lingkungan
3 Faktor Kunci
Manajemen Kesehatan Udang
Berbicara soal keberhasilan budidaya memang tak ada habisnya.
Pasalnya, keberhasilan budidaya udang dipengaruhi banyak faktor. Selain
kualitas benih dan manajemen pakan yang baik, manajemen kesehatan
udang memegang peran penting dalam menyukseskan budidaya.
enyakit utama yang menyerang
udang di daerah Takalar, Sulawesi
PSelatan, sampai saat ini yaitu
vibriosis, EHP, dan WSSV. Peningkatan
penyakit terlihat lebih tinggi terjadi
pada musim peralihan dibandingkan
waktu lainnya. Pengetahuan tentang
penyakit menjadi sangat penting untuk
diketahui oleh pembudidaya. Jika
cepat mengetahui—minimal—gejala
klinis dari penyakit yang menyerang,
perlakuan yang tepat untuk mengatasi
serangan tersebut pun bisa diambil.
Sebagai contoh, pada vibriosis,
terdiri 3 fase perkembangan tingkat
serangan penyakit, yaitu inisial, akut, Tes PCR di laboratorium
dan terminal. Jika tingkat serangan
masih berada pada fase inisial, udang ketiga faktor ini menjadi dasar ke tambak. Selanjutnya, monitoring
masih bisa diselamatkan dengan keberhasilan budidaya,” ungkap Guno kesehatan udang harus rutin dilakukan
perlakuan yang tepat. Namun, jika Gumelar, Pengawas Perikanan/ dengan pengamatan visual setiap
sudah masuk fase akut, udang sulit Budidaya Udang Intensif dari Balai hari. Dengan begitu, gejala penyakit
diselamatkan. Perikanan Budidaya Air Payau Takalar. cepat diketahui serta dilakukan tes dan
Demikian juga dengan EHP dengan perlakuan sehingga penyakit bisa diatasi.
tingkat reproduksi dan penyebaran Penanganan udang
yang cepat. Gejala serangan awal Menurut Guno, udang harus Pengelolaan lingkungan
sulit terdeteksi sehingga terjadi dipastikan berasal dari panti benih Adapun pengelolaan lingkungan
pertumbuhan yang lambat (slow (hatchery) bersertifikat dan SPF. Tes meliputi pengelolaan air masuk, air
growth) dan berlanjut pada kematian. PCR dan fisik sebelum penebaran budidaya, dan limbah. “Pada air masuk
Prinsip utama dari penanganan EHP sangat penting dilakukan, terutama kami tidak lagi menggunakan kaporit,
adalah meminimalisasi spora dengan pada penyakit yang sering terjadi dan tetapi menggunakan kapur bakar
cara sterilisasi menggunakan oksidator berpotensi menyerang area budidaya. sampai pH min 9,” terang Guno.
kuat, menghilangkan filter feeder, Sementara tes fisik bertujuan untuk Manajemen kualitas air dan dasar
serta membatasi mekanisme adesif melihat ketahanan benur sehingga kolam sangat penting karena pakan,
antara EHP dan hepatopankreas. untuk ditebar. input terbesar dalam tambak, memiliki
“Manajemen kesehatan udang Pada proses aklimatisasi saat retensi nitrogen sekitar 22%. Dengan
yang baik harus memperhatikan 3 penebaran benur, sistem tangki begitu, nitrogen yang terbuang
faktor, yaitu penanganan udang, sangat diajurkan dibandingkan cara dalam lingkungan perairan sekitar
lingkungan, dan patogen. Pengelolaan konvensional dengan plastik langsung 78%. Konsumsi pakan akan selalu
34 Edisi No. 93/Tahun VIII/Oktober 2022 | Info Akuakultur

