Page 152 - Buku 9
P. 152
ternak). Fungsi-manfaat posyandu di desa ini lebih berkem-
bang, beragam dan inovatif karena tidak sekadar berfungsi
sebagai pos kesehatan tetapi juga sebagai pusat informasi
dan konseling, tentang pendidikan, ekonomi, dan KDRT.
Di Desa Lalemba, Kabupaten Muna, para kader perem-
puan bergerak melakukan kampanye hidup sehat, gerakan
pemanfaatan kebun dan pekarangan rumah tangga untuk
budidaya tanaman obat-obat tradisional untuk mendukung
kebutuhan MP-ASI serta mendukung tercapainya PHBS;
juga arisan jamban bagi rumah tangga miskin; serta mem-
bangun jaringan antar posyandu sebagai wadah pertukaran
gagasan, pengetahuan dan membangun negosiasi den-
gan pemerintah supra desa. Di desa ini, posyandu berhasil
mengembangkan hasil budidaya tanaman obat tradisional
misalnya membuat salep untuk obat gatal dan minuman
peringan atau penghilang batuk dari jahe. Gerakan Lalemba
ini memperoleh respons positif dari pemerintah kabupaten,
yang meminta posyandu Lalemba untuk mengembangkan
keberhasilannya ke desa-desa lain melalui kegiatan pendi-
dikan dan latihan.
Di Desa Kekeri Lombok Barat, Posyandu menginisiasi
gerakan jimpitan uang (iuran warga) sebesar Rp. 500,- s/d
Rp. 1000. Ia juga membangun gerakan penyuluhan tidak
hanya bidang kesehatan tapi juga informasi tentang KDRT
(UU No.23/2004), perlawanan perdagangan anak (UU No.
21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagan-
gan Orang). Gerakan ini antara lain melahirkan pegiat-pe-
giat posyandu yang kritis dan berani, tidak hanya meyalani
IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA 151

