Page 157 - Buku 9
P. 157

mah tangga. Pohon sengon tidak perlu perawatan khusus.
           Selama 5 tahun 1.000 pohon itu dijual bersama dengan har-
           ga Rp 250 juta. Hasil sejumlah itu dibagi antara pemerintah
           desa dan masyarakat.

              Contoh itu begitu  sederhana, konkret  dan tidak terla-
           lu sulit untuk dilakukan. Angka 1.000 pohon tentu masih
           sedikit, tetapi kalau desa menginginkan jumlah yang lebih
           banyak/besar, tentu cukup menambah jumlah bibit sengon
           yang akan ditanam. “Kalau semua desa memanfaatkan la-
           han dan aset yang ada dengan berbagai jenis  komoditas,
           maka  pendapatan desa dan  masyarakat  akan  meningkat
           dengan cepat”, demikian ungkap Totok Daryanto. Gerakan
           ekonomi desa itu bisa bertahap dan sambil belajar;  bisa
           mulai dari penamaman pohon produktif, kemudian bisa
           berkembang ke pertanian kolektif dan kalau sudah canggih
           desa bisa mengembangkan industri lokal. Dia selalu berbic-
           ara masalah ini dan berharap dana desa yang besar kedepan
           dapat digunakan untuk membangun ekonomi lokal, sehing-
           ga dia bermimpi bahwa urbanisasi atau migrasi orang desa
           bisa ditekan.

              Ilustrasi sederhana itu merupakan contoh konkret pem-
           bangunan yang digerakkan  oleh desa.  Pertama, pemerin-
           tah desa, khususnya kepala desa mengambil prakarsa dan
           melakukan konsolidasi gerakan desa membangun ekonomi.
           Kedua, pemerintah desa  bersama  masyarakat melakukan
           aksi kolektif  (kebersamaan) membangun  ekonomi lokal.
           Ketiga, kolektivitas itu  memanfaatkan dan mengoptimal-
           kan potensi aset lokal yang tersedia dan tentu layak jual. Ke-



           156                                         REGULASI BARU,DESA BARU
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162