Page 150 - Buku 9
P. 150

hamil dan melahirkan  serta menjamin ketersediaan  gizi
            yang cukup bagi anak balita dan ibu hamil.
               Kebijakan dan gerakan Posyandu  hampir merata di
            seluruh desa ACCESS. Posyandu bukan hanya untuk pen-
            imbangan bayi, imunisasi dan pemberian  makanan tam-
            bahan, tetapi mengalami penguatan yang mengarah pada:
            (1) Pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), (2) pelayanan
            keluarga berencana (KB), (3) pelayanan imunisasi, (4) pe-
            layanan gizi, (5) pelayanan penanggulangan diare; (6) gera-
            kan PHBS; (7) pengembangan obat tradisional.

               Desa melembagakan Posyandu dalam sistem desa (per-
            encanaan hingga penganggaran), sementara partisipasi dan
            gerakan para kader.  Pemerintah  desa  mengalokasi dana
            desa (APBDes) untuk membiayai Posyandu dan para kad-
            er penggerak kesehatan. Desa Kayu Bau, Selayar, meman-
            faatkan ADD dan swadaya masyarakat untuk mendukung
            kegiatan kesehatan yang dilakukan posyandu. Pemerintah
            desa mengeluarkan SK No. 8/2010 untuk mendukung pem-
            bentukan    Relawan  Kesehatan  Reformasi Desa  yang  an-
            tara lain  bertugas memobilisasi dana kesehatan dari mas-
            yarakat.  Institusi  RKR ini berhasil mengumpulkan  dana
            kesehatan kurang lebih sebesar Rp. 290.000 yang terkum-
            pul dari berbagai pihak seperti rumah tangga, PNS, kelom-
            pok arisan. Pemdes juga memfasilitasi pembentukan beber-
            apa kelembagaan seperti Bina Keluarga Lansia (SK No. 05
            Tahun 2010) dan Bina Keluarga Remaja (SK No.  04 Tahun
            2010), Poskesdes (SK No. 03 Tahun 2009) yang semuanya
            memiliki fungsi penyehatan masyarakat.



            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          149
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155