Page 146 - Buku 9
P. 146

Penyediaan air bersih berbasis desa tentu tidak mudah,
            tetapi  akan  jauh lebih sulit kalau  dengan model PAMSI-
            MAS yang diserahkan  ke masyarakat.  Kelembagaan  dan
            pendanaan menjadi persoalan utama, sebab kedua isu ini
            berdampak langsung  terhadap  otoritas, akuntabilitas dan
            keberlanjutan. Pola BUMDes, yang terpisah dari organisa-
            si pemerintah desa, merupakan  solusi kelembagaan yang
            lebih baik dari pada badan pengelola, badan pengurus atau
            dikelola  oleh  kelompok masyarakat.  BUMDes  tentu lebih
            profesional,  fleksibel  dan  akuntabel  dalam  mengelola  air
            bersih ketimbang dilakukan  oleh  pemerintah desa, badan
            pengurus atau kelompok masyarakat.
               Namun apapun model pengelolaannya, entah BUMDes
            atau badan pengurus, tentu harus menghadapi problem ke-
            macetan iuran warga, seperti yang terjadi di Desa Oemolo.
            Uang  desa  yang kedepan  akan meningkat dalam jumlah
            besar tentu bukan digunakan untuk mengatasi kemacetan
            iuran, melainkan bisa digunakan untuk memperbaiki dan
            meningkatkan sarana-prasarana air bersih. BUMDes Lab-
            bo, Bantaeng,  menjadi contoh  yang mampu melampaui
            problem kemacetan iuran itu. BUMDes Labbo memiliki tiga
            titik loket pembayaran iuran yang tersebar secara merata di
            wilayah desa, serta mempekerjakan petugas untuk melaku-
            kan  penagihan terhadap  iuran warga. Bukan  hanya loket
            dan petugas itu yang penting. Sahrul Aksa, peneliti BUM-
            Des Labbo, bertutur bahwa pembayaran iuran warga atas
            layanan air bersih sangat  lancar karena beberapa  hal: (a)
            pasokan air sangat lancar; (b) pengurus BUMDes profesion-
            al dan dipercaya oleh warga; (c) kohesi sosial masyarakat


            IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA                          145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151