Page 142 - Buku 9
P. 142
ta bulanan sebesar itu, menurut Mas’ad manfaatnya dapat
dirasakan bersama. Adapun proporsi bagi hasil disepakati
40% untuk pemeliharaan, 40% untuk pengurus, dan 20%
masuk ke kas desa. Bulan Desember lalu, BUMDes menye-
tor 526.300,- ke kas desa. Angka yang cukup lumayan untuk
pemasukan bulanan desa.
Air bersih yang dikelola BUMDes Bareng Makmur ada-
lah air yang bersumber di desa lain, dan sudah sekian lama
tidak dimanfaatkan secara optimal. Bersama beberapa war-
ga, Mas’ad melihat air yang melimpah ini sebagai aset yang
bisa dimanfaatkan. Hanya saja lokasinya di luar desa tem-
pat tinggal mereka. Langkah pertama yang mereka tempuh
adalah melakukan pendekatan kultural dan personal kepa-
da pemilik lahan. Negosiasi dilakukan dan pemilik lahan
sepakat menyewakan lahannya sebesar 1.000.000 rupiah
tiap tahun. Setelah mencapai sepakat, kelompok pengelola
air bersih bentukan As’ad membuat proposal program dan
prospek usaha ke pihak Dinas Pekerjaan Umum. Ternyata
usulan mereka diterima dan mendapat bantuan pembiayaan
program. Sampai di sini, pemerintah desa belum diberitahu
mengenai rencana usaha tersebut. Setelah sebaga urusan
dengan pihak PU dianggap beres baru mereka memberita-
hukan kepala desa, dan disambut dengan baik.
Untuk menjamin keberlangsungan dan keamanan usaha
air bersih, mereka meminta dibuatkan peraturan desa se-
bagai payung hukum. Maka terbitlah peraturan desa nomor
01 tahun 2012 tentang “Perlindungan dan Pemanfaatan
Sumber Air Bersih Desa Waja Gesang”. Di Perdes ini mene-
IDE, MISI DAN SEMANGAT UU DESA 141

