Page 18 - Antologi Esai 81
P. 18

Satu Sisi Pembelajaran di Linggoasri


                                Oleh: Nilna Uswah Tamama




           Kepanjangan dari KKN adalah Kuliah Kerja Nyata, yang berarti ketika kami

     diterjukan  langsung  ke  masyarakat  maka  kami  mempunyai  kewajiban

     mengamalkan  yang  telah  dipelajari  di  bangku  perkuliahan.  Aku,  Nilna  Uswah
     Tamama anggota kelompok 81 angakatan 59 dari KKN UIN K.H. Abdurrahman

     Wahid Pekalongan. Lengkap 45 hari aku ditempatkan di Desa Linggoasri, desa

     yang  penuh  keragaman,  desa  yang  mempunyai  udara  dingin  tapi  terasa

     hangat  karena  masyarakatnya.  Desa  ini  terletak  di  Kecamatan  Kajen

     Kabupaten  Pekalongan.  Aku  merasa  beruntung  karena  telah  ditempatkan  di
     desa ini. Di sini aku dapat belajar banyak hal, mulai dari pertanian, organisasi,

     bahkan moderasi. Aku jatuh cinta pada desa ini saat pertama kali kelompok 81

     datang untuk mengantarkan surat perizinan. Mulai dari saat itu, aku bertekad

     akan bersungguh-sungguh melaksanakan KKN di desa yang indah ini.

             Kelompok  81  mempunyai  program  kerja  sebanyak  12  yang  cukup
     menantang. Mulai dari kebersihan hingga mewujudkan desa wisata. Meskipun

     mempunyai  progam  kerja  sebanyak  12,  kami  juga  tetap  melaksanakan

     kegiatan-kegiatan lain yang bersifat sosial. Kami membagi rata agar semua

     anggota merasakan hidup bersosial di Desa Linggoasri.

            Dari pembagian tugas oleh koordinator kelompok, aku mendapatkan tugas

     yang  menurutku  adalah  sebuah  tantangan,  yaitu  mengajar  SD  yang
     sebelumnya  tidak  pernah  aku  lakukan.  Desa  Linggoasri  mempunyai  dua  SD

     mulanya, sebelum pada akhirnya pada tahun 2019 dua SD tersebut digabung

     secara administrasi meskipun dipisah oleh jarak yang cukup jauh. Kedua SD

     yang sudah digabung dinamakan SDN 01 Linggoasri, satu SD terletak di Dukuh

     Bojonglarang  dan  satu  lainnya  terletak  di  Dukuh  Linggo.  Dan  aku  mendapat

     jadwal mengajar di Dukuh Bojonglarang.
               Pengalaman  mengajar  ini  sangat  mengesankan  dan  mendapat  tempat

     tersendiri  di  hatiku.  Haru  dan  bahagia  bercampur  jadi  satu.  Tidak  pernah

     disangka bahwa SD yang menjadi tempat aku mendapat pengalaman hanya

     ada  tiga  kelas  dengan  satu  guru  saja.  Bahkan  dengan  murid  yang  hanya

     berjumlah 17. Kelas empat dengan jumlah murid empat, kelas tiga lima, dan
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23