Page 47 - SMP_Legenda Putri Pucuk Bukit Kelumpang
P. 47

menggelegar ketika Cik Abdillah menggendong sang bayi
            mungil putri kerajaan masuk ke dalam hutan. Di bawah

            sebuah pohon yang besar di dalam hutan, dengan hati-

            hati  Cik Abdillah  meletakkan  bayi  mungil  itu dengan

            diselimuti sehelai kain yang tebal. Tangan Cik Abdillah
            bergetar ketika meletakkan sang bayi di bawah pohon.

            Ia tidak kuasa menahan perasaannya yang berkecamuk

            karena melakukan hal ini. Angin bertiup semakin kencang

            malam itu.  Ia pun bergegas meninggalkan sang bayi di
            hutan tersebut untuk mencari tempat berteduh.

                Di istana, sambil menangis terisak Ratu Malika Seri

            Purnama menghampiri Sultan Mahmud Malim Demawan

            yang duduk termenung.
                Sambil  terisak  ia  berkata,  “Suamiku,  mengapa

            kau  begitu  tega  menyuruh  Cik  Abdilah  meninggalkan

            anak  kita  di  hutan?  Tidakkah  kau  menyadari  betapa

            lamanya kita menunggu kehadiran seorang buah hati?
            Sekarang penantian bertahun-tahun kita sia-sia begitu

            saja. Entah berapa lama lagi kita harus menunggu agar

            kembali diberikan keturunan.”









                                                                       37
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52