Page 259 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 259
Kehilangan Keanekaragaman Hayati | 235
Polusi menyebabkan hilangnya keaneka- Gans et al. (2005) menyatakan bahwa lebih
ragaman hayati misalnya asap kendaraan ber- dari satu juta genom bakteri yang berbeda
motor di kota besar mengakibatkan kematian hadir dalam tanah alami (murni) dan kera-
atau pindahnya burung ke tempat lain. Selain gaman ini berkurang hingga 99,9% sebagai
itu, polusi asap mobil juga dapat menyebab- akibat dari pencemaran logam berat.
kan tertutupnya mulut daun tanaman di Revolusi hijau pada masa lalu telah
sekitar yang dapat mengakibatkan kematian membawa pengaruh signifikan terhadap
dan hilangnya flora setempat. Polusi udara manajemen pertanian, yaitu lebih mengan-
terbesar yang terjadi di Indonesia adalah dalkan bahan kimia agro seperti penggunaan
pada akhir tahun 1990 yang mengakibatkan pupuk anorganik dan pestisida. Martawijaya
kehilangan 5 juta hektar hutan yang tertutup & Montgomery (2004) dan Rerkasem (2005)
asap (haze) (UNHabitat 2000, Forsyth 2014). mengemukakan bahwa revolusi hijau secara
Setelah itu, asap selalu menghantui Sumatra khusus memengaruhi cara bertanam padi dan
dan Kalimantan dari tahun 2001 sampai sayuran yang merupakan produk pertanian
sekarang. Hubungan antara terjadinya asap utama di Asia Tenggara. Secara umum, apli-
dan El Nino juga merupakan salah satu kasi pupuk kimia sintesis anorganik pada
pemicu terjadinya asap karena kurangnya pertanian sayuran di Asia Tenggara berlebih-
hujan dan keringnya lahan (Murdiyarso et al. an. Dosis pemupukan di Filipina mencapai
2002, Tacconi 2003, Florano 2004, Herawati & 211 kg N/ha/th dan di Thailand mencapai 600
Santoso 2011). Tebalnya asap dapat menutupi kg anorganik N dan 250 kg P/ha/th (Rerkasem
permukaan daun yang bisa menyebabkan 2005, Poudel et al. 1998 dan Phupaibul et al.
kematian flora di daerah yang terkena asap. 2002). Dosis aplikasi urea untuk tanaman
Bahkan kematian faunapun terjadi ketika asap sayuran dan jagung adalah berkisar 150–200
tebal menyelimuti Kalimantan dan Sumatra kg/ha (Sirappa 2002). Petani di Indonesia
contohnya pada orang utan dan monyet.
mengaplikasikan pupuk N (biasanya dalam
Polusi air, seperti hujan asam, sampah, bentuk urea) dengan konsentrasi yang tinggi
dan pembuangan limbah ke penampungan meskipun harus membayar mahal dan tanpa
air, saluran irigasi, laut dapat menyebabkan disadari mencemari lingkungan. Pemupukan
kematian ikan dan hewan lain yang hidup urea pada konsentrasi > 90 kg/ha memberi-
di air atau plankton, alga atau tumbuhan air kan dampak negatif yang drastis terhadap
lainnya. populasi dan aktivitas mikrob tanah. Ini
berkaitan dengan toksisitas amonium, yaitu
Pencemaran terbesar terjadi karena logam
berat yang memiliki toksisitas nyata terhadap efek osmotik dan keasaman tanah (Biederbeck
mikro-organisme pada konsentrasi tinggi. et al. 1996 dan Zhang et al. 2008).
Pencemaran logam berat merupakan stressor Pemantauan di daerah kawasan Cipanas
lingkungan yang signifikan untuk komunitas terhadap komunitas mikrob pada tanah
mikrob terestrial. Dari pemantauan terhadap dengan praktik pertanian intesif (aplikasi
komunitas dan aktivitas mikrob pada daerah pestisida dan pupuk kimia sintesis tinggi),
persawahan Rancaekek yang tercemar oleh pertanian semi-organik (aplikasi pestisida
logam berat limbah tekstil menunjukkan dan pupuk kimia sintesis sedang) dan per-
bahwa populasi dan aktivitas mikrob pada tanian organik, menunjukkan bahwa aktivitas
daerah dekat sumber cemaran populasinya respirasi yang mencerminkan kelimpahan
lebih rendah dibanding daerah yang lebih mikrob dan aktivitas enzim yang terlibat
jauh dari sumber cemaran (Gambar 119, dalam siklus hara lebih rendah pada tanah
Gambar 120 dan Gambar 121). Perbedaan pertanian intensif dibanding pada tanah
populasi mikrob tersebut ternyata berkorelasi pertanian organik. Jumlah populasi jamur
dengan tingginya kandungan cemaran logam tanah pada pertanian intesif lebih rendah
berat (Antonius et al. 2005). Adanya korelasi dibanding tanah pertanian organik.
berbanding terbalik antara jumlah populasi Dampak negatif yang mencolok dari per-
mikrob dengan tingkat pencemaran ini meng- tanian intensif di Cipanas yang mengandalkan
gambarkan bahwa ketika pencemaran logam pupuk kimia sintetis dan pestisida terhadap
berat semakin tinggi, potensi hilangnya ke- sifat biokimia tanah (populasi mikrob dan
anekaragaman mikrob akan semakin besar. aktivitasnya) juga dilaporkan oleh peneliti