Page 257 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 257
Kehilangan Keanekaragaman Hayati | 233
Perubahan habitat di hutan Malinau, dijadikan kebun dengan populasi 24 x 10 5
Kalimantan Utara berpengaruh terhadap (Antonius et al. 2010). Tendensi yang sama
populasi kelompok mikrob penambat ni- juga untuk populasi bakteri denitrifikasi
trogen, khususnya Azospirillum pada hutan yang diamati di hutan kawasan Gunung
alami dengan jumlah populasi 46 x 10 , lebih Gede Pangrango dibandingkan dengan lahan
6
tinggi bila dibanding tanah hutan yang sudah yang sudah dibuka menjadi kebun sayuran
(Agustiyani et al. 2011). Dampak
negatif terhadap keaneka-
ragaman hayati mikrob sebagai
akibat konversi hutan di Amazon
juga dilaporkan oleh Rodrigues
et al. (2013). Perubahan jumlah
populasi keanekaragaman hayati
mikrob ini terjadi karena adanya
homogenisasi yang didorong oleh
hilangnya mikrob endemik.
Demikian juga pada pem-
bukaan hutan untuk kegiatan
tambang, khususnya pada galian
terbuka yang akan menyebabkan
terjadinya perubahan total kondisi
Sumber: Puslit Biologi-LIPI 2014, in prep
Gambar 117. Pemetaan jenis endemik yang ditemukan dan
yang tidak diketemukan pada tutupan lahan 2009 di Sulawesi
Tengah
Sumber: Puslit Biologi-LIPI 2014, in prep
Gambar 118. Hasil inventarisasi jenis tumbuhan dan jenis endemik di
Sulawesi tahun 2013 dibandingkan dengan pustaka terdahulu
Tabel 43. Jenis Endemik dan Hasil Pemantauan
Sulut Gorontalo Sulbar Sulteng Sulsel Sultra
Famili 29 12 6 25 36 20
Jenis 89 18 16 79 132 58
Jenis ditemukan - - 2 5 23 9
Sumber: Puslit Biologi-LIPI 2014, in prep.