Page 258 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 258
234 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
Tabel 44. Populasi Mikrob Bermanfaat pada Beberapa Perubahan Ekosistem Hutan
Ekosistem Bakteri Pelarut Bakteri fikasasi N Bakteri Proteolitik
Fosfat (BPF)
Hutan 106 x 10 5 30 x 10 5 37 x 10 5
Lahan budi daya 98 x 10 5 16 x 10 5 20 x 10 5
Area tambang 50 x 10 2 30 x 10 2 20 x 10 2
Sumber: Antonius et al. 2011
lapisan tanah permukaan yang merupakan permukaan tanah dan mematikan jenis-jenis
habitat utama mikrob. Dari kajian kelimpah- rumput dan tumbuhan lain yang semula
an mikrob, meskipun belum cukup detail tumbuh di situ. Agaknya, inventarisasi jenis
menganalisis diversitasnya, tetapi dapat asli belum dilakukan sebelum penanaman
dilihat bahwa populasi mikrob mengalami jenis asing.
penurunan drastis pada lahan terbuka akibat
pertambangan (Tabel 44).
9.3 Polusi
Isobe et al. (2009) melaporkan bahwa
komposisi komunitas total bakteri dan aktino Polusi udara, air, dan tanah merupakan
tanah pada wilayah hutan yang terbakar aktivitas manusia yang memengaruhi ling-
kungan alam dan berdampak negatif secara
berat, sedang, dan tidak terbakar adalah
serupa setelah delapan dan sembilan tahun langsung atau tidak terhadap keberadaan
kebakaran. Meskipun demikian, komposisi biota. Polusi mengubah aliran energi, kimia,
dan kondisi fisik lingkungan dan kelimpahan
bakteri pengoksidasi amonia jelas berbeda
dan tergantung pada tingkat kerusakan akibat jenis di suatu ekosistem. Contohnya, buang-
an limbah pabrik dan rumah tangga yang
kebakaran masa lalu. Hasil ini menegaskan
bahwa meskipun hampir satu dekade setelah dibuang langsung ke aliran Sungai Ciliwung
kebakaran hutan, dampak kebakaran terha- menyebabkan penyusutan keanekaragaman
ikan dan krustasea (Wowor et al. 2010).
dap biodiversitas mikrob masih terjadi, khu-
susnya pada bakteri pengoksidasi amonia. Pencemaran juga dapat menjadi penye-
bab utama penyusutan jumlah atau hilangnya
jenis-jenis fauna. Pembuangan limbah pen-
9. 2 Masuknya JAI cucian emas dari tambang emas seperti di
Masuknya JAI yang semula untuk tujuan seba- pedalaman Kalimantan dan tempat-tempat
gai tanaman hias, pakan ternak, hortikultura, lain di Indonesia yang menggunakan air raksa
hewan peliharaan, sering kali menjadi invasif dapat menjadi penyebab penyusutan kehati.
dan akan berakibat pada hilangnya jenis Hanya saja penambangan yang sudah lama
lokal. Jenis lokal tertentu yang masuk ke ling- berjalan ini belum pernah dilakukan kajian
kungan alam yang baru dapat menyebabkan dampak pencemaran lingkungan terhadap
berbagai bentuk ketidakseimbangan dalam kehati sepanjang daerah aliran sungai.
jejaring ekologi. Sebagai contoh, masuknya
ikan mujair (Oreochronis mossambicus) memus- Segala bentuk polusi dapat berpengaruh
nahkan ikan moncong bebek (Adrianichthys pada keanekaragaman hayati, terutama
pada adanya unsur hara nitrogen dan fos-
kruytii) dan ikan endemik di Danau Poso,
Xenopoecilus sarasinorum. for yang dapat menyebabkan hilangnya
keanekaragaman hayati sehingga ekosistem
Pada tumbuhan, hilangnya tumbuhan tidak berfungsi dengan baik. Pemakaian
karena jenis asing banyak terjadi di Indonesia. nitrogen dapat menyebabkan perubahan
Meskipun demikian, belum ada data jenis serius pada habitat dan jenis yang hidup di
yang hilang yang disebabkan masuknya jenis atasnya. Adanya nitrogen yang berlimpah
asing. Calopogonium mucunoides yang semula dapat menyebabkan eutrofikasi ekosistem.
dimasukkan ke Indonesia untuk digunakan Ekosistem gambut misalnya, deposit nitrogen
sebagai penutup tanah (cover ground) di menyebabkan hilangnya jenis dan penurunan
perkebunan karet, kelapa, kelapa sawit dan kekayaan jenis yang dapat berakibat ter-
lain-lainnya, akhirnya menutupi seluruh jadinya perubahan fungsi ekosistem.