Page 271 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 271

Perlindungan dan Penyelamatan Keanekaragaman Hayati | 247


            Indonesia juga memiliki 3 dari 20 danau       hingga terbitnya peraturan tentang kebun
            terdalam di dunia dengan kedalam an lebih     raya, telah berdiri 25 kebun raya yang
            dari 400 m (KLH 2010).                        merepresentasikan 15 ekoregion Indonesia
                                                          dengan luas total 4.078,6 ha (Purnomo et al.
                Permasalahan danau terutama disebab-
            kan oleh faktor eksternal, yang terkait dengan   2013), sedangkan dua kebun raya baru yang

            kondisi dan aktivitas kawasan daerah aliran   direncanakan untuk dibangun sampai de ngan
            sungai (DAS). Oleh karena itu, pengelolaan    pertengahan tahun 2014 belum termasuk
            dan pemantauan harus dilakukan dengan         dalam buku ini. Kebun raya yang berada di
            memperhatikan Kepmenhut Nomor 52 Tahun        bawah LIPI, baru mengonservasi sekitar 24%
            2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pe-      dari perkiraan 30–40% jenis yang terancam
            ngelolaan Daerah Aliran Sungai. Mengingat     punah (Purnomo et al. 2010; 2013). Untuk
            pentingnya fungsi danau, KLH (2010) telah     menampung dan mengonservasi jenis-jenis
            menetapkan prioritas pengelolaan ekosistem    tumbuhan yang khas dan spesifik ekoregion
            danau sekaligus rencana induk penyela-        Indonesia, diperlukan setidaknya 47 kebun
            matan 15 danau utama, yaitu Toba-Sumut,       raya. Pendekatan ekoregion dipilih karena
            Singkarak-Sumbar, Maninjau, Kerinci-          komprehensif dengan mempertimbangkan
            Jambi, Tondano-Sulut, Limboto-Gorontalo,      keseluruhan kondisi biofisik lingkungan
            Poso-Sulteng, Tempe-Sulsel, Matano-Sulsel,    yang meliputi iklim, tanah, air, tumbuhan,
            Mahakam-Kaltim, Sentarum-Kalbar, Sentani-     dan satwa asli, juga pola interaksi manusia
            Papua, dan Rawa Danau-Banten, Batur-Bali,     dengan alam yang menggambarkan integritas
            Rawa Pening-Jateng. Dalam pedoman ter-        sistem alam dan lingkungan hidup.
            sebut, penyelamatan danau ditujukan untuk         Pembangunan  kebun  raya  di  luar
            memulihkan, melestarikan, dan memper-         pengelolaan LIPI dimulai sejak tahun 1999
            tahankan fungsi danau berdasarkan prinsip     yang dikembangkan di bawah pengelolaan
            keseimbangan ekosistem dan daya dukung        pemerintah daerah kabupaten/kota atau
            lingkungannya.                                provinsi, yang diawali dengan Kebun Raya
                                                          Bukit Sari di Provinsi Jambi. Sejak saat itu
                                                          pemerintah daerah yang membutuhkan
            10.2 Kawasan Konservasi Ex Situ               dan berkomitmen membangun kebun raya
            Kawasan konservasi ex situ adalah kawasan     di daerahnya semakin bertambah. Data dan
            perlindungan di luar habitat alaminya.        informasi mengenai koleksi jenis tumbuhan
            Kawasan konservasi ex situ yang dibahas       di seluruh kebun raya Indonesia, diintegra-
            pada buku ini adalah Kebun Raya dan Taman     sikan di Kebun Raya Bogor LIPI sebagai
            Kehati, Arboretum, dan Kebun Plasma Nutfah    Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT), dalam
            yang telah dibahas pada Bab 4.                bentuk database Sistem Informasi Registrasi
                                                          Kebun Raya (SIGit). Hingga saat ini, baru
            10.2.1  Kebun Raya                            sekitar 79% jenis koleksi di seluruh kebun
                                                          raya di   Indonesia tercatat dalam  database
            Tekanan dan ancaman yang tinggi terhadap      di PKT Kebun Raya Bogor (Tabel 47). Peta
            keanekaragaman tumbuhan di habitatnya         persebaran kebun raya di Indonesia disajikan
            menuntut dilakukannya pembangunan dan         pada Gambar 124 dan Gambar 125.
            pengelolaan kawasan konservasi secara ex
            situ. Salah satu bentuk konservasi ex situ yang   Selain melalui upaya perluasan kawasan
            telah mendunia adalah kebun raya. Dalam       ex situ berupa kebun raya di berbagai daerah,
            Peraturan Presiden Republik Indonesia         kebun raya juga melakukan penetapan priori-
            tahun 2011, kebun raya didefinisikan seba-    tas jenis flora Indonesia untuk dikonservasi
            gai kawasan konservasi tumbuhan secara        secara ex situ (Risna et al. 2010). Prioritas
            ex situ  yang memiliki koleksi tumbuhan       tersebut sangat penting dilakukan mengingat
            terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola    Indonesia memiliki kekayaan dan keaneka-
            klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik,    ragaman jenis tumbuhan yang sangat tinggi
            atau kombinasi dari pola-pola tersebut un-    di dunia (± 30.000–40.000 jenis atau peringkat
            tuk tujuan kegiatan konservasi, penelitian,   ke-5 di dunia) dengan tingkat endemisitas ±
            pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan.      55%. Sementara itu, Indonesia menduduki
            Sejak kebun raya berdiri pada masa kolonial   peringkat ke-4 dunia dalam hal jumlah jenis
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276