Page 67 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 67
Keanekaragaman Ekosistem | 43
sawah ini banyak dikembangkan di daerah Perkebunan
rawa gambut sekitar sungai-sungai besar di Perkebunan adalah agro-ekosistem yang
Kalimantan dan Sumatra. komponennya terdiri atas komoditas tanam-
Ada beberapa cara bertanam yang an komersial yang umumnya dikembangkan
diterapkan di berbagai tipe sawah. Sistem iri- secara monokultur dalam skala besar.
gasi memungkinkan petani untuk menanami Contohnya adalah perkebunan karet, kelapa,
sawahnya terus-menerus dengan tanaman dan kelapa sawit.
padi. Artinya, sawah hanya diistirahatkan
(bera) sebentar sesudah panen, lalu segera Ladang berpindah
ditanami kembali. Di sawah tadah hujan, Ladang berpindah adalah agro-ekosistem yang
biasanya padi ditumpang-gilirkan dengan komponen tumbuhannya berupa tanaman
tanaman semusim yang lain yang tidak me- pangan dan sebagian besar dikembangkan di
merlukan banyak air seperti padi. Tanaman lahan kering melalui proses penebangan dan
lain juga dapat ditumpang-sarikan dengan pembakaran. Pembakaran merupakan cara
padi pada waktu yang bersamaan. Di sawah untuk membersihkan lahan agar siap tanam.
surjan, misalnya, padi ditanam di bagian yang Jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan di
rendah dengan air menggenang, sedangkan ladang ini adalah tanaman pangan menahun
cabai, tomat, jagung ditanam di bagian yang untuk jangka waktu 2–3 tahun dengan penge-
tinggi sehingga dari jauh tampak tanaman lolaan yang minimum. Ladang kemudian
padi dan nonpadi berderet-deret tumbuhnya. diberakan selama 5–20 tahun, bergantung
pada kesuburan tanahnya. Selama waktu
2.2.4 Kebun Campuran bera, peladang mengembangkan ladang di
Kebun campuran merupakan tipe ekosistem tempat lain. Waktu bera yang panjang me-
buatan berupa kebun, talun, perkebunan, dan mungkinkan lahan menjadi hutan kembali
ladang. sehingga kesuburan tanah pun kembali pulih.
Di bidang kehutanan, perkebunan budi
Kebun daya utamanya adalah jenis-jenis kayu. Un-
Kebun merupakan agro-ekosistem yang tuk membedakannya dengan agro-ekosistem
umum dikembangkan di daerah beriklim ke- yang tanaman utamanya adalah tanaman
ring walaupun ada juga yang dikembangkan pangan maka di bidang kehutanan sistem
di atas lahan rawa. Komponen tumbuhannya pertanaman nya dinamakan agro-forestri.
terdiri atas tumbuhan pangan semusim, Menurut de Foresta et al. (2000), konsep
tahunan, pohon, baik yang ditanam secara pengembangan kebun petani adalah ber-
monokultur maupun campuran. Kebun dasarkan kebutuhan akan jenis-jenis ser-
yang ditanami padi dikenal sebagai huma. baguna yang diperlukan untuk memenuhi
Kebun yang luasnya agak besar contohnya kebutuhan sehari-hari. Konsep ini pada
adalah kebun jagung, ketela rambat, dan kenyataannya dijumpai adanya penanaman
ketela pohon. Di dalam kebun obat biasanya jenis-jenis yang diperlukan, tetapi tidak bisa
ditanam berbagai jenis tumbuhan obat yang tumbuh di kebunnya sehingga para ilmuwan
penanamannya sering tidak diatur. mengembangkan konsep ini lebih lanjut, yaitu
dengan menggabungkan ilmu kehutanan dan
Talun agronomi.
Talun merupakan tipe ekosistem buatan yang Seperti juga tingkatan pada pengem-
menyerupai pekarangan. Namun, di dalam bangan agro-ekosistem, dalam kelompok
talun tidak ada rumah. Jenis tanaman yang agro-forestri ada yang sederhana, ada pula
ada sebenarnya sama dengan pekarangan, yang kompleks. Pepohonan penghasil kayu
tetapi lebih banyak. Jenis tanaman umumnya dan tanaman pangan merupakan unsur
adalah sebagai penghasil bahan bangunan utama pada agro-forestri yang sederhana.
dan kayu bakar. Sebaliknya, agro-forestri yang kompleks
memadukan sejumlah besar pepohonan,
perdu, tanaman musiman atau rumput.
Dengan demikian, baik fisiognomi maupun
dinamika kehidupan alam nabati yang ada