Page 66 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 66
42 | Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014
Pembagian kedua kelompok umum ekosistem memasak berupa kayu bakar pun diperoleh
(alami dan buatan) dilakukan sesuai dengan dari pekarangan.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. 29 Tahun 2009 tentang Pedoman 2.2.3 Persawahan
Konservasi Kehati di Daerah. Contoh eko-
sistem buatan adalah hutan tanaman (seperti Pada dasarnya, yang menjadi tanaman utama
jati dan pinus), tegalan, pekarangan, sawah, di sawah adalah padi. Persawahan juga dike-
perkebunan, dan agroekosistem. nal dari banyak jenisnya yang dibedakan atas
dasar pengairan atau cara bertanam padi de-
ngan tanaman semusim lainnya (Sastrapradja
2.2.1 Tegalan & Widjaja 2010). Beberapa macam sawah
Tegalan adalah areal lahan kering yang biasa nya yang dikenal adalah sebagai berikut.
ditanami palawija dan hortikultura (Sukojo
2003). Biasanya usaha tani di lahan kering Sawah irigasi
tegalan ini adalah pola tanam tum pangsari
intensif de ngan menggunakan pupuk kimia Sawah irigasi pengairannya bergantung
dan pestisida (Rustinsyah 2010). Lahan tega- pada pasokan air yang telah diatur melalui
lan saat ini diketahui merupakan salah satu saluran irigasi yang sumbernya berasal dari
penyebab erosi tanah utama, khususnya yang pegunungan atau bendungan atau air yang
tidak dikelola dengan baik (Dariah 2009). mengalir karena gravitasi. Di daerah datar
pengaliran air adakalanya harus dibantu
Perubahan pola tanam di area tegalan dengan alat seperti pompa air dan kincir.
terus terjadi sesuai dengan keinginan petani.
Pola tanam sangat beragam sesuai dengan
kemampuan dan pertimbangan rasional Sawah tadah hujan
petani. Oleh karena itu, tanaman dalam satu Sawah tadah hujan adalah sawah yang peng -
lahan pertanian tegalan pada musim hujan airannya mengandalkan air hujan. Sawah
hingga menjelang musim kering beragam. tadah hujan hanya bisa ditanami pada waktu
Perubah an- perubahan pola tanam dipenga- musim hujan saja. Tipe sawah ini dijumpai
ruhi oleh ketersediaan modal, prediksi akan di daerah yang sistem irigasinya belum
naiknya harga jual hasil pertanian pada dikembangkan.
waktu tertentu, dan keinginan serta pe-
ngetahuan petani dalam bercocok tanam.
Pola tanam tumpangsari mempunyai fungsi Sawah surjan
ekologi karena meng urangi risiko kegagalan Di daerah yang sering dilanda banjir, biasanya
akibat serangan hama penyakit terhadap satu dikembangkan sawah surjan. Lahan ditata
jenis tanam an tertentu atau lingkungan yang menjadi guludan-guludan dan parit-parit
kurang baik (Rustinsyah 2010). lebar. Pada guludan ditanam palawija, seperti
kacang tanah, jagung, kedelai, sedangkan
padi ditanam di parit-paritnya. Nama surjan
2.2.2 Pekarangan diberikan karena deretan palawija dan padi
Pekarangan adalah kebun yang berkembang yang membentuk pola berbeda-berbeda
di sekitar rumah dengan batas tertentu dan sehingga menyerupai garis-garis pada baju
ditanami beranekaragam tanaman pangan, surjan yang terbuat dari tenun lurik.
obat-obatan, tanaman hias, pohon untuk
bahan bangunan, dan pohon penghasil Sawah rawa
kayu bakar guna memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Ternak seperti sapi, kerbau, Sawah ini dikembangkan di lahan datar
kambing, domba, ayam, dan ikan merupakan yang tergenang air secara permanen karena
komponen sumber daya hayati pekarangan. drainase yang tidak baik dan sumber air
Pekarangan sering dinamakan juga lumbung adalah curah hujan.
pangan karena dari pekarangan itu sebuah
keluarga dapat menggantungkan kebutuhan Sawah pasang surut
pangannya sehari-hari. Bahkan energi untuk
Sawah pasang surut diairi oleh air sungai
secara alami dari pasang harian air laut. Tipe