Page 61 - Parpol: Kaya Uang, Miskin Ideologi
P. 61

Perempuan Jaman Now

                               Oleh: Miftah Bachria Sa'adah


                Pada masa silam, setidaknya ada dua ungkapan tentang perempuan. Pertama,
           “kanca wingking” yang berarti bahwa perempuan adalah warga kelas dua yang hanya
           berhak mengurusi urusan rumah tangga. Kedua, ungkapan “surga nunut nraka katut”
           yang berarti nasib perempuan tergantung di tangan suaminya.
                Emansimasi  perempuan  sejauh  ini  telah  mengangkat  kaum  perempuan  dari
           jerat ketersisihannya itu. Kesetaraan gender telah mejadi isu utama dan buah-buahnya
           sudah cukup nyata di jaman sekarang

                                Perempuan dan Industri
                Ketika industrialisasi menyedot banyak sekali tenaga kerja, di situlah masalah
           perempuan pekerja menyembul ke permukaan. Persaingan antara kaum pria dan kaum
           wanita  kembali  berkembang.  Ketidakadilan  terhadap  perempuan    pekerja  menjadi
           persoalan di mana-mana. Sementara kaum perempuan yang secara fisik lebih lemah
           dibanding kaum pria, misalnya harus mengalami masalah datang bulan secara rutin
           dan  juga  menghadapi  masa  kehamilan  yang  berat,  membutuhkan  perlakuan  yang
           khusus. Sementara tak jarang terjadi kasus pelecehan atas para perempuan pekerja.
                Sejarah industrialisasi modern mencatat bahwa bilamana dipersiapkan dengan
           pendidikan  yang  memadai  maka  kaum  perempuan  akan  meraih  sukses.  Bahkan
           menurut  Naisbitt  (1990),  sekarang  adalah  abad  kejayaan  kaum  perempuan.  Sejak
           1972,  presentasi  kaum  wanita  yang  berprofesi  dokter  belipat  dua.  Sedangkan
           prosentasi kaum wanita yang bekerja sebagai pengacara dan arsitek bahkan berlipat
           lima. Kaum wanita sejak sepuluh tahun silam telah menguasai 39,3 persen dari 14,2
           juta pekerjaan eksekutif, administratif, dan manajemen.
                Ketika komputerisasi melanda dunia industri, kaum perempuan ternyata lebih
           berpeluang besar untuk memimpin. Sampai tahun 2000-an, sepertiga ilmuan komputer
           adalah  kaum  perempuan.  Teknologi  informasi  berbasis  komputer  yang  menuntut
           ketelitian, ketekunan dan kesabaran memberi kesempatan besar bagi kaum perempuan
           yang secara psikologis memang memiliki potensi untuk bekerja seperti itu.




                                        60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66