Page 52 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 52

Akhirnya, Gordaan Syah memutuskan untuk  menyudahi

            peperangan yang tidak seimbang itu.

                    “Sudahlah,  anak  muda, besok kita  kembali  bertanding
            agar di antara kita mati.” Demikian serunya dalam keputusasaan.

                    Lela Syaheran tertawa terbahak-bahak. “Makanya jangan
            merasa hebat, memakai kereta kencana cuma dua langkah sudah
            terjungkal.”


                    Setelah selesai pertempuran, Lela Syaheran beristirahat
            dan  Raja  Johan  Syah memanggilnya  untuk  segera  datang  ke
            istana.  Belum  lama  mereka berada di  pendopo  istana, tiba-tiba
            datang  pasukan  Raja  Digar Alam.  Lela Syaheran  dan dua  anak
            buahnya heran ada apa gerangan ayah-ibu, dan pasukan kerajaan
            datang ke istana itu. Permaisuri dan Raja Digar Alam memeluk
            putra  tunggalnya  yang  keras  kepala  itu.  Mereka  menjelaskan
            bahwa mereka mendapat penjelasan dari burung bayan tentang
            keberadaan anaknya di  Istana  Khairan Langkawi. Selain itu,
            mereka diberitahu juga bahwa burung bayan adalah milik putri
            Ratna Komala adik dari Raja Johan Syah. Lela Syaheran gembira
            mendengar penjelasan orang tuanya. Dia sangat berharap gadis
            yang  berkelebat  di dalam   istana  kemarin itu  adalah  Ratna
            Komala, gadis yang dicarinya selama ini. Hatinya semakin mantap
            menghadapi peperangan esok.


                    Mengetahui hal itu, Raja Johan Syah yang bijak dan sabar
            sangat gembira dan bersyukur. Pernah  terbersit  dalam ingatan
            dan syakwasangkanya bahwa Lela Syaheran adalah Raja Bikrama
            Indra. Namun, sebagai raja,  saat itu ia belum berniat membuka




                                         47
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57