Page 55 - 1130-SMP-Ratna-Komala-dan-Rumbia-Ajaib-Sj-Fiks
P. 55

Setelah berhadapan, Horman Syah Peri berkata di hadapan

            Lela Syaheran, “Janganlah kau lari hingga di antara kita mati salah
            seorang!”

                    Lela Syaheran menjawab, ”Apa kehendakmu aku turut,
            serahkan senjatamu, aku hanya melayani.”

                    Setelah peristiwa kematian Horman Syah Peri peperangan
            dihentikan  untuk  sementara.  Mereka  memanfaatkan  waktu
            istirahat  itu dengan baik. Keesokkan harinya, Lela Syaheran
            menghadap Raja Johan Syah karena pada hari ketiga itu ia akan
            berusaha menyudahi peperangan. Lela Syaheran  memohon doa
            restu dari Raja Johan Syah.


                    Keberangkatan Lela Syaheran dilepas oleh Raja Johan Syah
            dengan pelukkan akrab layaknya sebagai adik kandung. Hari itu
            Lela Syaheran akan bertempur hingga salah satu gugur di medan
            perang.  Pada  saat  pertengahan  perang,  kedua  kesatria sakti  itu
            telah berhadapan.  Para prajurit berhenti sejenak menyaksikan
            perang tanding antara Lela Syaheran dan Raja Gordan Syah Dewa.


                    Untuk  mengganggu  konsentrasi musuh  Lela  Syaheran
            berteriak lantang,  “Hai,  Gordan  Syah  Dewa,  setelah meminta
            bantuan dua saudaramu, Gentar Alam dan Raja Haidan,  kini siapa
            lagi yang harus kuhadapi?” tantang Lela Syaheran.

                    “Jangan banyak  omong!  Simpan kesombonganmu! Ayo
            kita segera berhadapan anak ingusan! Kau memang licik,” jawab
            Raja Gordan Syah Dewa.







                                         50
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60