Page 13 - Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid I - Tanah di Bawah Angin - Anthony Reid
P. 13
ILMU SEJARAH DAN KEOUOUKAN SENTRALNYA
dan cendekiawan, yang merupakan tokoh-tokoh di Asia Tenggara, bukan
sejarah yang diteliti dan dipersembahkan oleh ilmuwan sejarah. Para sejarawan
ini tetap dianaktirikan di negaranya sendiri, dan suara mereka terpendam oleh
mitos-mitos sejarah yang dibuat oleh suara orang-orang yang bukan ahli sejarah,
tetapi oleh kaum pembenar k e kuasaan.
Dengan demikian tidaklah mengherankan jika kebanyakan penelitian
ilmu sejarah dilakukan kalangan sejarawan Indonesia sendiri maupun orang
asing. Penelitian ilmu sejarah, khususnya di Asia Tenggar, karena masa lampau
kolonialnya, banyak dilakukan di luar negeri, seperti di Belanda, Inggris, dan
Prancis. Di samping itu, dana-dana ilmiah yang ada di luar negeri memiliki
sifat yang agak berlainan dengan dana proyek dalam negeri yang seringkali
berkaitan dengan legitimasi kekuasaan politik kontemporer.
Dari seluruh sejarah Asia seperti Asia Timur (Cina dan Jepang) atau
Asia Selatan (Pakistan dan India), maka saya kira sejarah Asia Tenggaralah
yang paling tidak mendapat perhatian, dan bahkan boleh dibilang yang pa
ling miskin penelitian sejarahnya. Meskipun demikian, di antara negara-negara
Asia Tenggara, Indonesialah mungkin yang paling beruntung dan agak kaya
dalam karya·karya sejarah yang hampir mendekati klasifikasi klasik. Sebelum
Perang Dunia II sudah terdapat karya·karya sepertiJ.C. van Leur' dan Schrieke',
kemudian ada WF. Werteim•, dan juga B.R. O'G Andersons' yang memberikan
anatomi tentang Revolusi Indonesia di luar penjelasan politis. Karya Paul Mus6
yang berbicara tentang Vietnam dengan judul Vietnam: Sociologie d'une Guerre,
apabila kita bandingkan dengan karya tentang Indonesia, juga menempati
kedudukan klasik. Namun karena buku tersebut ditulis dalam gaya yang sangat
eksentrik (esei abad ke-17). maka buku tersebut sangat sukar dibaca, bahkan
oleh orang Prancis sendiri. Buku sejarah mengenai Asia Tenggara sendiri yang
banyak menimbulkan pemikiran ( t h o u ght-provoki adalah In Sear o f
So u t h e a s t Asia buah karya D.J. Steinberg CS.' Sebagaimana judulnya, buku itu
masih dalam taraf mencari arti Asia Tenggara dengan membahas sejarah mo
dern dari abad ke-17 hingga kini, dan penekanannya lebih pada struktur sosial
dan politik.
2 J.C. van Leur, Indoesian Trad and Society, The Hagu , Nijhorr, 1955.
3 ) B. Sthriclcc, lodoncsi•n Sociological Swdics, )ilid 2, The H•guc and Bandung, 1957 (du• jiLid).
i
T
4 W.F. Wertheim, Jndonaian Soci in Trnn�·ition� A Study n Soci Change, h e HagucBandung, 1956.
5 B.R.O'G Anderson,jal"J in a 1imeofRevolution, Cornell Univ. Press. Ithaca, 1972.
6 Paul Mus, Vicmam Sociologic d'unc Guc.rrc. Paris, Edition du Scuil, 1952
7 O.J. Steinberg (ed.), In Se:Jrch ofSouthtast Asia, (rev. edition), o n o l ulu, Univ. of Hawaii Press, 1987.
H
xiii