Page 15 - Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid I - Tanah di Bawah Angin - Anthony Reid
P. 15

ILMU SEJARAH DAN KEDUDUKAN SENTRALNYA



                  ditemukan seabad yang lalu, namun baru menjadi kukuh selama Perang Dunia

                  II sebagai konsep strategis sekutu Barat yang harus direbut kembali dari Jepang.

                  Inggris, Belanda, dan Prancis memang memiliki konsep mengenai Asia Tenggara

                  sebagai daerah  yang terpisah  dari  Cina  dan  India. Namun, mereka  seringkali

                  menganggap daerah  tersebut  sebagai bagian dari Cina dan  India, sebagaimana

                  yang  terungkap  dalam  istilah  F u r t h e r   I n d i a ,  A ch t e r   I n d ie,   I n d o c h i n a ,  dan

                  lainnya yang sejenis. Sementara itu Cina dan Jepang sendiri menganggap daerah
                  tersebut sebagai Daerah S e la tan (Nan-Yang  atau Lands below  the Winds). Sing­

                  kat  kata, Asia  Tenggara  adalah  pinggiran  dari  peradaban  besar  seperti  India,

                  Cina, dan Jepang, dan  tidak seperti  Mediteranian  yang merupakan  pusat  bagi

                  dunia Barat. Dan tentu saja karya A. Reid menunjukkan kelemahan-kelemahan

                  seperti ini.

                          Justru  karena kelemahan  inilah  keberanian  dan  keberhasilan  A  Reid

                  menulis  karya  ini  harus  kita  kagumi.  Bahan-bahan  yang  sedikit,  daerah  yang

                  justru menerima arus-arus  peradaban dunia dan  sangat  dipengaruhi dunia luar,

                  telah dijadikan objek  penelitian  model  F.  Braudel.  Dr. A.B. Lapian,  sejarawan

                  Indonesia, juga berusaha  menulis sejarah  maritim dengan  cara seperti itu, tetapi

                  sayang  disertasinya  belum diterbitkan  sehingga  belum  dapat dibaca  dan  diban­
                  dingkan  dengan  karya  A. Reid.  Bagaimanapun  juga  usaha  kedua sejarawan  ini

                  harus dipuji dan  diharapkan akan mengundang berbagai penelitian ke arah  yang

                  sama.


                           Kekaguman  kita  terhadap  A.  Reid  dan  juga A.B. Lapian  dalam  kebera­
                  niannya  untuk  mendekati  sejarah  dengan  modelnya,  lebih  terlihat  jika  kita

                  membaca karya F. Braudel ten tang Sejarah Kapitalisme dan Peradaban Material

                  (3  jilid).  Asia  Tenggara  di  situ  sangat  sedikit  disebut,  mengingat  bahan-ba­

                  hannya memang  tidak  banyak. Padahal  kita  tahu,  kepulauan  rempah-rempah

                  (Maluku) terletak  di  Asia Tenggara  (Indonesia)  dan  tempat  ini  justru  menjadi

                  sasaran pelayaran dari Barat (Portugis, Spanyol, lnggris, Belanda, dan lain-lain).

                  Dan melalui  ekspansi  Barat  ke Asia, maka  terjadilah  imperialisme  Barat  serta
                  menyatunya  dunia.  Dengan  kata  lain,  kedudukan  atau  posisi  Asia Tenggara

                  tidak kecil  dalam percaturan dunia, walaupun  ini harus diteliti. Karya A. Reid

                  ini  menerangkan h a l  ini lebih  lanjut.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20