Page 16 - Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid I - Tanah di Bawah Angin - Anthony Reid
P. 16

ASIA TENGGARA O ALA           M   KURUN NIAGA 1450-1680



                  Asia T enggara


                  Dalam  karyanya  ini,  A.  Reid  sangat  menekankan  persatuan  wilayah  Asia

                  Tenggara sebagai suatu unit. Gerakan hidup dan pekembangannya memang agak

                  diabaikan,  tetapi  sketsa-sketsa  kehidupannya  justru  ditampilkan. Di  sana-sini
                  memang diperlihatkan perbedaan di tiap-tiap masyarakat, namun kesan menge­

                  nai persatuan kawasan ini terasa  lebih menonjol. Secara geografis, misalnya, A.

                  Reid berpendapat bahwa tidak ada suatu kawasan geografis yang sangat berbeda

                  dari kawasan-kawasan lainnya. Terdapat banyak hubungan dagang antardaerah

                  di kawasan tersebut, dan  walaupun terdapat berbagai suku bangsa dan bahasa,

                  terdapat  pula  banyak  persamaan.  lni disebabkan  kesatuan  geografis  dan  juga

                  iklim,  dan  iklim  tentunya  akan  mempengaruhi  flora  dan  faunanya.  Unsur
                  bahan makanan,  misalnya, didominasi oleh  beras  dan ikan,  dan  sangat  sedikit

                  oleh hewan temak  dan susu. Sementara itu, kebiasaan  makan  atau  mengunyah

                  sirih {beetlenut) juga terlihat agak umum.


                           Walaupun  A.  Reid  mengakui  juga adanya  perbedaan  antara  penduduk
                  pegunungan,  dataran  rendah,  dan  pantai  karena  faktor  geografis,  namun

                  perbedaan-perbedaan  ini  untuk  sementara tidak  dibahas  lebih  lanjut. Sebagai

                  contoh,  pengaruh  dataran  rendah  di  Asia  Tenggara  terhadap  kemunculan

                  kerajaan-kerajaan  agraris  dengan peradaban  kraton  mereka yang  diungkapkan

                  melalui monumen-monumen istana  dan religi, seperti Prambanan, Borobudur,

                  Panatarao, Ayuthia, Pagan, Ava, Angkor, Trowulan, dan lain-lain. Di Indonesia,

                  misalnya,  peradaban  kraton  dengan  bangunan-bangunan  megah  ini  hanya
                  terdapat  di  dataran  rendah  Jawa  Tengah,  Jawa  limur,  dan  Bali  Selatan.  Joi

                  semua  tentu  bukan  disebabkan  manusia-manusia  di  daerah  tersebut  sangat

                  jenius,  tetapi  karena  geografi  dataran  rendah  yang  subur  menyebabkan

                  surplus produksi beras dalam jumlah cukup besar, dan ha! ini pada gilirannya

                  memungkinkan  masyarakat  petani  mengerjakan  bangunan-bangunan  megah

                  tersebut. Di samping itu, masyarakat petani juga  memiliki waktu luang, antara

                  musim tanam dan panen,  untuk kerja bakti membangun  bangunan-bangunan
                  tersebut.  lni  sangat  berbeda  dengan  masyarakat  pelaut,  pedagang,  dan  orang

                  kota di pantai yang memerlukan waktu sepanjang hari untuk berusaha.


                           Sebagaimana sudah diungkapkan, A. Reid berhasil meyakinkan kita akan

                  kesatuan  hidup  dan  peradaban  di  Asia  Tenggara.  Dan  apabila  saat  ini  studi
                  mengenai Asia Tenggara memperoleh legitimasi, maka ini sedikit banyak karena

                  karya  A.  Reid.  N amun  karena  setiap  sejarawan  selalu  senang  dan  cenderung





                                                                    xvi
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21