Page 24 - FTHP_BUKU AJAR

Buku Ajar

negara yang sedang berkembang, tingkat kerusakan pascapanen produk
pertanian masih sangat tinggi. Hal tersebut antara lain diakibatkan oleh
tingkat pemahaman petani tentang arti penting teknologi penanganan
pascapanen buah dan sayur masih rendah.

Petani di negara-negara maju memproduksi produk pertanian
dalam jumlah besar dan dikirim ke berbagai wilayah atau negara yang
jauh. Investasi besar-besaran telah ditanam untuk merancang dan
membangun teknologi penyimpanan, transportasi dan pemasaran
produk-produk pertanian agar dapat memiliki daya simpan yang
lama dengan kualitas yang tetap terjamin sampai di tangan konsumen.
Teknologi penanganan pascapanen terutama ditujukan untuk
mengembangkan berbagai metode untuk memperlambat umur
kematian produk dari sejak panen hingga sampai ke tangan konsumen.
Penelitian teknologi pasca panen produk pertanian terkait dengan
penggunaan berbagai metode memperpanjang daya simpan produk
segar dan pengolahan produk pertanian menjadi produk baru yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. inovasi di bidang pengemasan,
perlakuan pra dan pasca panen, teknologi penyimpanan dingin,
penyimpanan dalam ruang terkontrol dan termodifikasi, penggunaan
bahan pengawet dan penambah cita rasa adalah bidang yang
banyak diteliti pada dasawarsa terakhir perkembangan teknologi pasca
panen produk pertanian. Secara umum produk pertanian
dikelompokkan dalam kelompok produk hortikultura, tanaman pangan,
dan tanaman industri. teknologi pasca panen bersifat spesifik sesuai
dengan jenis produk yang ditangani. Kelompok Hortikultura terdiri
dari aneka produk buah- buahan, sayuran dan bunga. sedangkan
tanaman pangan meliputi
: tanaman serealia, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Tanaman
industri meliputi kelapa dan kelapa sawit, beverages, sumber pemanis,
rempah, obat dan atsiri,tanaman serat, sumber energi dan tanaman
karet. Secara rinci bahasan mengenai fisiologi dan teknologi pasca
panen produk pertanian akan dibahas pada bagian selanjutnya dalam
buku ini.

4 Siti Asmaniyah Mardiyani