Page 93 - BAB 1
P. 93

  Masa mengenal hubungan: usia 9 – 10 tahun, pada masa ini anak

                         telah mengenal hubungan sebab –akibat.
                        Masa mengenal sifat: usia 10 tahun ke atas, pada masa ini anak
                         mulai dapat menganalisa pengamatannya, sehingga ia mengenal

                         sifat-sifat benda, manusia dan binatang.



                      Perkembangan fantasi
                            Sejak anak nerusia 5 tahun, perhatian anak mulai ditujukkan
                      kea  lam  nyata,  namun  tidak  berarti  ia  kehilangan  fantasinya.  Hal

                      yang  perlu  diketahui  orang  tua  berkaitan  dengan  perkembangan
                      fantasi antara lain: masa fantasi, nilai fantasi, keburukan berfantasi,
                      berikut  ini  adalah  ilustrasi  tentang  perkembangan  fantasi  anak-

                      anak:
                        Masa  fantasi  anak.  Mulai  berkembang  setelah  anak  mengalami

                         masa  egosentris.  Perkembangan  masa  fantasi  aanak  melalui:
                         Masa dongeng (4 – 8 tahun), pada masa ini anak sangat senang
                         mendengankan ceritera kehidupan;  Masa realisme  naïf (8  – 12
                         tahun),  pada  masa  ini  anak  memasuki  realisme  kritis,  ia  lebih

                         menyukai ceritera yang bena-benar terjadi; Masa pahlawan (12 –
                         15 tahun), pada masa ini anak lebih suka membaca buku-buku

                         perjuangan.
                        Nilai fantasi. Ada beberapa nilai fantasi bagi anak, yaitu: Fantasi
                         dapat   dipergunakan    sebagai   hiburan;   Fantasi   dapat
                         memudahkan  anak  dalam  menerima  pelajaran;  Fantasi  dapat

                         membentuk budi pekerti anak.
                        Keburukan  kebiasaan  berfantasi,  antara  lain:  anak  sering

                         tenggelan  dalam  dunia  fantasinya;  Anak  takut  menghadapai



                      84                                      Ilmu Kesejahteraan Keluarga
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98