Page 90 - BAB 1
P. 90

dicapai,  hal  demikian  terjadi  karena:  perkembangan  bahasa

                      maupun  jiwanya  belum  sempurna,  Keinginan  dan  kenyataan
                      dicampuradukkan karena daya kritisasinya belum sempurna, takut
                      terkena hukuman. Dusta sebenarnya adalah dusta yang dilakukan
                      secara spontan dan mempunyai maksud tertentu, namun anak tidak

                      menyadari  bahwa  hal  yang  ia  lakukan  akan  menjadi  sebuah
                      kebiasaan.  Beberapa  sebab  ia  berdusta  antara  lain  karena:  merasa

                      takut,  ingin  menarik  perhatian  orang  lain,  ingin  medapatkan
                      keuntungan, telah mampu mengatur perilaku dirinya dalam upaya
                      mencapai maksud dan tujuan tertentu.


                      Kepatuhan
                            Kepatuhan  merupakan  gejala  yang  umum  terdapat

                      dikalangan  anak-anak.  Orang  tua  sebagai  pendidik  pertama  bagi
                      anak-anak  akan  mengalami  masalah  kepatuhan  yang  terjadi  pada
                      anak-anaknya. Menurut Langeveld, anak baru dapat berlaku patuh
                      setelah  anak  melampoi  masa  krisis  pertama,  pada  usia  3-5  tahun.

                      Beberapa hal yang perlu diketahui orang tua tentang sifat-sifat yang
                      memungkinkan kepatuhan anak antara lain:

                        Dorongan  imitasi  yaitu  dorongan  meniru,  terdapat  dalam  diri
                         masing-masing anak
                        Dorongan  identifikasi  yatu  dorongan  menyamakan  diri,
                         dorongan ini sangat kuat dimiliki anak-anak

                        Sugestibel,  artinya  mudah  dipengaruhi  orang  lain,  karena  cara
                         berpikirnya masih sangat sederhana

                      Beberapa  cara  untuk  menanamkan  kepatuhan  pada  anak-anak,

                      antara lain:




                      Asih Kuswardinah                                           81
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95