Page 15 - SD_Bohong Merinang
P. 15

melakukan  pekerjaan  itu.  Wajah  kanak-kanak  yang
            terlindung  di  bawah  topi  caping  itu  tampak  lugu  dan

            sederhana.  Demi  sepotong  ubi  untuk  makan,  ia  rela

            bekerja  sepanjang  hari.  Suhu  panas  siang  itu cukup

            membakar  kulitnya.  Ia  bermandikan  keringat,  tetapi
            tetap bekerja di hamparan kebun jagung yang luas itu.

                Dari kejauhan tampak seorang perempuan berjalan

            dan  arahnya  semakin  menghampirinya.  Perempuan

            itu  membawa  sebuah  cerek  berisi  air  minum  di
            tangan  kirinya  dan  sebuah  bungkusan  kecil  di  tangan

            kanannya. Sepertinya, ia membawa bekal makan siang

            untuk  putranya  yang  tengah  bekerja.  Ia  berhenti

            beberapa saat, tepat di belakang putranya yang masih
            sibuk  bekerja.  Ia  memperhatikan  anak  laki-laki  yang

            bekerja sendirian itu. Dalam hati ia merasa begitu iba

            melihatnya.  Akan  tetapi, ia  juga  tidak  bisa  berbuat

            banyak untuk mempertahankan hidup, selain memberi
            izin kepada anaknya untuk bekerja.

                “Istirahat  dulu!  Lihat, ibu  membawa  sesuatu

            untukmu,” kata sang ibu kepada putranya.








                                                                        5
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20