Page 19 - SD_Bohong Merinang
P. 19

Pada  suatu  ketika,  Desa  Sicike-Cike  kedatangan
            seorang  laki-laki  asing.  Ia  berpenampilan  rapi.  Entah

            siapa yang menunjukkan arah jalan menuju Desa Sicike-

            cike. Tampaknya, ia seorang juragan kaya dari kota. Ia

            berjalan sendirian menyusuri jalan desa yang lebarnya
            tidak seberapa. Sesekali ia menengok ke sana kemari,

            seolah-olah sedang mencari alamat.

                “Permisi!  Mohon  maaf,  Saudara-saudara!  Saya

            hendak bertanya, adakah di antara kalian yang berminat
            untuk bekerja di kota?” tanyanya kepada orang-orang

            yang tengah berkumpul.

                “Saya  lebih  senang  tinggal  di  kampung  saja,

            Juragan.  Walaupun  lahan  saya  tidak  seberapa,  tapi
            saya  senang  menggarapnya  karena  hasilnya  cukup

            untuk  keperluan  keluarga  sehari-hari,”  jawab  salah

            seoranng di antaranya.

                “Saya juga, Tuan,” timpal yang lain.
                “Barangkali  si Simpersah  mau,  tapi  sayangnya

            orangnya tidak ada di sini. Mungkin anak itu masih di

            kebun sekarang,” kata seorang ibu.








                                                                        9
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24