Page 35 - Buku Ajar Perpajakan ( PPh Pasal 21 )_Neat
P. 35
Catatan:
a. Dalam situasi di mana PPh Pasal 21 atas gaji pegawai ditanggung oleh pemberi kerja, pajak
yang ditanggung oleh pemberi kerja termasuk dalam pengertian kenikmatan sebagaimana
dijelaskan dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b. Pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja
bukanlah penghasilan pegawai yang bersangkutan.
b. Apabila pemberi kerja adalah Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat
final atau Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan
khusus (deemed profit), maka tunjangan berupa pajak yang ditanggung oleh pemberi kerja
akan dianggap sebagai penghasilan pegawai yang bersangkutan. Tunjangan tersebut akan
ditambahkan ke dalam penghasilan pegawai, dan perhitungan pajak akan dilakukan sesuai
dengan contoh yang terdapat dalam kasus 8 pada halaman .
KASUS 4
Perhitungan PPh Pasal 21 atas Pembayaran Uang Rapel
Nanami (Lihat kasus 1 perhitungan PPh Pasal 21 untuk pegawai tetap yang memperoleh gaji
bulanan pada halaman 24) pada bulan Juni 2023 menerima kenaikan gaji, menjadi Rp
7.500.000/bulan dan berlaku surut Sejak 1 Januari 2019, Dengan adanya kenaikan gaji yang
berlaku surut tersebut maka Nanami menerima Rapel sejumlah Rp 7.500.000 (selisih gaji yang
seharusnya diterima untuk masa Januari s.d. Mei 2023). Untuk menghitung PPh Pasal 21 atas
uang rapel tersebut, terlebih dahulu dihitung kembali PPh Pasal 21 untuk masa Januari s.d. Mei
2016 atas dasar penghasilan setelah ada kenaikan gaji.
Diminta: Berapakah PPh Pasal 21 untuk masa Januari s.d. Mei 2016 atas dasar penghasilan
setelah ada kenaikan gaji dan PPh Pasal 21 atas uang rapel tersebut?
Gaji per Bulan Rp 7.500.000
Tunjangan Transport Rp 800.000
Tunjangan Makan Rp 500.000
Tunjangan Jabatan Rp 900.000
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Rp 75.000
Jaminan Kematian (JK) Rp 60.000
Penghasilan Bruto Rp 9.835.000
31