Page 267 - Modul MP
P. 267

Materi Pelatihan Inti 3a - Modul Instrumentasi Tata Kelola Keuangan di Puskesmas
                  PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN





                        Aturan  umum  pengelolaan  keuangan  daerah  tersebut  ditetapkan  dalam
                         rangka menjaga keamanan, akuntabilitas, serta tanggung jawab penggunaan
                         keuangan daerah. Sehingga pada prinsipnya seluruh penerimaan kas yang
                         diterima oleh unit/instansi pemerintah harus terlebih dahulu masuk ke dalam
                         kantong APBD.

                        Dalam proses pengelolaan keuangan Puskesmas tersebut, pihak yang terkait
                        adalah sebagai berikut:
                         a.  Pengelola Keuangan Puskesmas
                            Pengelola  keuangan  di  puskesmas  paling  sedikit  terdiri  dari  Kepala
                            puskesmas dan bendahara. Peran kepala puskesmas dalam pengelolaan
                            keuangan daerah sangat beragam, ada kepala puskesmas yang ditunjuk
                            sebagai KPA, tetapi ada juga yang ditunjuk sebagai Pejabat Pelaksana
                            Teknis  Kegiatan  (PPTK).  Keberagaman  tersebut  tergantung  dengan
                            kebijakan pengelolaan keuangan di daerah dimana puskesmas tersebut
                            berlokasi, karena pada prinsipnya pengelolaan keuangan daerah diatur
                            oleh  daerahnya  masing-masing.  Kepala  Puskesmas  merupakan  pihak
                            yang  bertanggungjawab  atas  seluruh  pelaksanaan  kegiatan  di
                            Puskesmas serta pengelolaan seluruh sumber dananya.

                            Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang mendukung tugas dan fungsi
                            termasuk  penugasan-penugasan  khusus  baik  dari  dinas  kesehatan
                            maupun  dari  kementerian  kesehatan,  puskesmas  mendapatkan
                            beberapa sumber pendanaan diantaranya: bagian DPA dinas kesehatan,
                            Dana     Alokasi    Khusus/DAK       non    fisik   (Bantuan     Operasional
                            Kesehatan/BOK, Jaminan Persalinan, dan akreditasi puskesmas), Dana
                            Kapitasi JKN, dan Dana Non Kapitasi JKN. Selain dana yang bersumber
                            dari  bagian  DPA  dinas  kesehatan,  sumber-sumber  pendanaan
                            puskesmas lainnya dikelola dan dipertanggungjawabkan secara khusus
                            mengingat  dana-dana  tersebut  merupakan  dana  ‘earmark’  untuk
                            mendukung program yang diprioritaskan secara nasional. Misalnya Dana
                            DAK Non Fisik peruntukannya sudah ditentukan oleh Menteri Kesehatan
                            melalui  Permenkes  No.  17  Tahun  2016  dan  Dana  Kapitasi  JKN
                            peruntukannya sudah ditentukan dalam Perpres No. 32 Tahun 2014.


                            DAK  merupakan  dana  dari  pemerintah  pusat,  tetapi  karena  sifatnya
                            sudah  diserahkan  kepada  pemerintah  daerah  melalui  mekanisme
                            Transfer  ke  Daerah  dan  Dana  Desa  (TKDD),  maka  mekanisme
                            pertangggungjawaban         pengelolaan     keuangannya       tunduk    pada
                            mekanisme  pertanggungjawaban  pengelolaan  APBD.  Demikian  juga,
                            dana  kapitasi  JKN  hakikatnya  adalah  pendapatan  yang  diperoleh
                            puskesmas  atas  layanan  jasa  kesehatan  yang  diberikan  kepada
                            masyarakat, maka penggunaannya mengikuti mekanisme belanja APBD.
                            Prinsip  umum,  penerimaan  SKPD  (termasuk  penerimaan  pendapatan




                                                                         Pelatihan Manajemen Puskesmas | 16
   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272