Page 672 - Modul MP
P. 672
Materi Pelatihan Penunjang 3 - Modul Problematika PIS-PK
PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
Sejak ditetapkan Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK),
tahun 2020 merupakan tahun kelima implementasi di lapangan. Keberlangsungan
pelaksanaan PIS-PK dalam lima tahun ke depan tertuang dalam target indikator
RPJMN setiap tahunnya dan diharapkan pada akhir RPJMN tahun 2024 sudah dapat
dipenuhi oleh seluruh kabupaten/kota. Untuk memenuhi indikator RPJMN tersebut,
maka kegiatan kunjungan keluarga harus sudah dilakukan pada seluruh keluarga
(total coverage) di masing-masing kabupaten/kota dan telah dilakukan intervensi
terhadap masalah kesehatan yang ditemukan.
Evaluasi telah dilaksanakan untuk memastikan PIS-PK dapat dilakukan sesuai
regulasi yang ada serta untuk memantau kemajuan implementasi PIS-PK. Seluruh
kegiatan Puskesmas dilakukan melalui manajemen Puskesmas yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan penggerakan, pengawasan-pengendalian-penilaian.
Tidak terkecuali pada pelaksanaan kegiatan pendekatan keluarga dalam Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga ini. Dengan keterbatasan sumber daya
di Puskesmas dan untuk menjamin pelayanan kesehatan diberikan secara
komprehensif maka kegiatan PIS-PK dilakukan secara terintegrasi antar program.
Pelaksanaan integrasi ini diharapkan menjadi suatu upaya semua pihak
bertanggungjawab terhadap terlaksananya PIS-PK. Monitoring dan evaluasi PIS-PK
dilakukan secara berjenjang sesuai dengan pola pembagian penanggungjawab bina
wilayah (Pj Binwil) pada setiap tingkatan pemerintahan.
Dengan melakukan evaluasi pelaksanaan, kita dapat melihat potensi permasalahan
yang dapat terjadi pada pelaksanaan kegiatan PIS-PK:
1. Persiapan Kunjungan Keluarga
Puskesmas perlu melakukan beberapa langkah persiapan agar dapat berjalan
dengan baik, efektif dan efisien diantaranya:
a. Melakukan sosialisasi internal dan sosialisasi eksternal. Sosialiasi internal
dilakukan karena pendekatan keluarga bukan hanya tugas pekerjaan dari para
pembina keluarga. Masalah kesehatan yang dijumpai di keluarga dan bantuan
teknis profesional yang diperlukan dalam pemecahannya merupakan
tanggung jawab para petugas pengelola program di Puskesmas. Kepala
Puskesmas dan pembina keluarga yang telah memperoleh pelatihan wajib
mensosialisasikan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
kepada semua tenaga di Puskesmas, agar semua nakes di Puskemas
memiliki pemahaman yang sama tentang PIS-PK. Sosialisasi eksternal
dapat dilakukan kepada camat, ketua RT/RW, lurah/kepala desa, ketua-ketua
organisasi kemasyarakatan seperti PKK, pemuka-pemuka masyarakat dan
lintas sektor lainnya agar pelaksanaan pendekatan keluarga, termasuk
kunjungan keluarga mendapat dukungan dari masyarakat.
Pelatihan Manajemen Puskesmas | 6