Page 73 - Modul MP
P. 73
Materi Pelatihan Inti 1 - Modul Kepemimpinan dan Anti Korupsi
PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
yang dapat diobservasi staf. Pemimpin adalah seorang motivator yang
bersemangat untuk terus membangkitkan antusiasme dan optimisme staf.
c. Intellectual stimulation
Intellectual stimulation karakter seorang pemimpin transformasional yang
mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan
cermat dan rasional. Selain itu, karakter ini mendorong para bawahan untuk
menemukan cara baru yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah.
Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu mendorong
(menstimulasi) bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif.
Dalam menghadapi kondisi sulit dalam suasana pandemic covid 19, kepala
Puskesmas tidak menyerah dan berdiam diri dengan keadaan. Justru
mempraktikkan berbagai inovasi, agar suasana di Puskesmas tetap kondusif,
pelayanan berjalan, seluruh staf dan masyarakat yang datang ke Puskesmas
aman terhindar dari infeksi. Misalnya dengan membuat skema dan rute baru
dalam mekanisme pendaftaran dan pelayanan, sehingga tidak ada
kesempatan antara pasien satu dengan yang lainnya bertemu.
Menggali ide-ide baru dan solusi lain yang kreatif dari staf tentang
pelayanan efektif dan aman di era pandemic, misalnya pembinaan keluarga,
pelayanan kunjungan rumah Ibu hamil dan bayi, kunjungan pada keluarga
berisiko tinggi, pelayanan pencegahan penyakit menular, kesehatan
lingkungan, dan yang lainnya. Mendorong staf mempelajari, mengembangkan
cara baru, dan mempraktikkan pendekatan baru dalam melakukan pekerjaan.
d. Individualized consideration
Individualized consideration berarti karakter seorang pemimpin yang mampu
memahami perbedaan individual para bawahannya. Dalam hal ini, pemimpin
transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi, mendidik, dan
melatih bawahan. Selain itu, seorang pemimpin transformasional mampu
melihat potensi-potensi dan kebutuhan berkembang para bawahan serta
memfasilitasinya. Dengan kata lain, pemimpin transformasional mampu
memahami dan menghargai bawahan berdasarkan kebutuhan bawahan dan
memperhatikan keinginan bawahan untuk berkembang.
Sebagai contoh saat beberapa staf melakukan kesalahan dalam bekerja,
menimbulkan complain dan keluhan dari pasien yang datang ke Puskesmas.
Kepala Puskesmas memanggil yang bersangkutan, sebagai pemimpin
menunjukan perhatian dalam mendengarkan informasi dri staf yang
bersangkutan, dan mengamati kekuatan dan potensi yang dimiliki staf ,
kemudian menindaklanjuti keluhan, ide, harapan-harapan, dan segala
masukan yang diberikan staf. Selanjutnya mengajak staf untuk berkomitmen
melakukan perubahan, dan menjaga jangan sampai terulang kembali.
Pelatihan Manajemen Puskesmas | 17