Page 74 - Modul MP
P. 74
Materi Pelatihan Inti 1 - Modul Kepemimpinan dan Anti Korupsi
PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
MATERI POKOK 2
KEPEMIMPINAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan
administrasi. Bertujuan agar permasalahan yang akan menghambat roda
organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan, sehingga suatu
organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Pengambilan Keputusan
merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Oleh karena itu, jiwa kepemimpinan
seseorang dapat diketahui, dilihat dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Merupakan keseimbangan antara disiplin
yang harus ditegakkan, dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang
demikian dinamakan keputusan yang memperhatikan human relations.
Terry mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai pemilihan alternatif perilaku
dari dua alternatif atau lebih (tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu
diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, berbagai cara pengambilan keputusan
dapat dilakukan dalam menghadapi kompleksitas masalah, dan mengatasi konflik
yang terjadi baik di dalam ataupun di luarorganisasi. Jika pemimpin mampu
mengambil keputusan dengan benar dan tepat, maka semua kegiatan dapat
berjalan lancar dan tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah dan efisien.
Oleh karena itu, pemimpin harus memiliki kemampuan dalam pengambilan
keputusan, penting dan sangat vital untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
B. Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan dari pengambilan keputusan itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan yang bersifat tunggal.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa
sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain.
b. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu
keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah (atau lebih),
yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.
Pelatihan Manajemen Puskesmas | 18