Page 77 - Modul MP
P. 77

Materi Pelatihan Inti 1 - Modul Kepemimpinan dan Anti Korupsi
                      PUSAT PELATIHAN SDMK-BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT ESELON I DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN




                                                MATERI POKOK 3
                          KEPEMIMPINAN DALAM PENGELOLAAN KONFLIK
                                            (MANAJEMEN KONFLIK)


               A.  Pencegahan Konflik
                   Dalam  organisasi  terdapat  berbagai  sumber  konflik,  atau  kondisi  yang  dapat
                   menjadi  potensi  terjadinya  konflik.  Oleh  karena  itu,  pemimpin  harus  mampu
                   mengelola  situasi  agar  sumber  dan  potensi  konflik  dapat  dicegah,  tidak
                   menimbulkan konflik. Jadi pemimpin harus mampu mengidentifikasi sumber atau
                   potensi konflik, sebelum terjadi.
                   Konflik  merupakan  sesuatu  yang  tidak  dapat  dihindarkan  dalam  kehidupan
                   berorganisasi, bahkan sepanjang kehidupan manusia senantiasa dihadapkan dan
                   bergelut dengan konflik. Demikian halnya dengan kehidupan organisasi, anggota
                   organisasi senantiasa dihadapkan pada konflik. Perubahan atau inovasi baru pun
                   sangat  rentan  menimbulkan  konflik  (destruktif),  apalagi  jika  tidak  disertai
                   pemahaman yang memadai terhadap ide-ide yang berkembang.

                   Bagaimana  pemimpin  melakukan  manajemen  konflik  sangat  berpengaruh  bagi
                   anggota organisasi. Pemimpin organisasi dituntut menguasai manajemen konflik,
                   agar  konflik  yang  muncul  dapat  berdampak  positif  untuk  pencapaian  tujuan
                   organisasi, meningkatkan mutu organisasi.

                   Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun
                   pihak  luar  dalam  suatu  konflik.  Manajemen  konflik  termasuk  pada  suatu
                   pendekatan  yang  berorientasi  pada  proses  yang  mengarahkan  pada  bentuk
                   komunikasi efektif dari    semua pihak yang terlibat dalam konflik. Menurut Ross
                   (1993), manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku
                   atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu
                   yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian
                   konflik  dan  mungkin  atau  tidak  mungkin  menghasilkan  ketenangan,  hal  positif,
                   kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri
                   sendiri,  kerjasama  dalam  memecahkan  masalah  (dengan  atau  tanpa  bantuan
                   pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.

                   Sementara  Minnery  (1980:220)  menyatakan  bahwa  manajemen  konflik
                   merupakan proses, merupakan bagian yang rasional dan bersifat iteratif, artinya
                   bahwa pendekatan model manajemen konflik secara terus menerus mengalami
                   penyempurnaan sampai mencapai model yang representatif dan ideal.


                   Beberapa  langkah  manajemen  konflik  yaitu:  penerimaan  terhadap  keberadaan
                   konflik  (dihindari  atau  ditekan/didiamkan),  klarifikasi  karakteristik  dan  struktur
                   konflik,  evaluasi  konflik  (jika  bermanfaat  maka  dilanjutkan  dengan  proses
                   selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik, serta





                                                                        Pelatihan Manajemen Puskesmas |  21
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82