Page 113 - Alohomora - Smandel XII IPS 1
P. 113

bercerita tentang guru-guru hebat, fasilitas yang luar biasa, dan banyak teman-
           temannya yang sekolah di sekolah tersebut.

                 Pak  Diman  mendengarkan  dengan  serius.Meskipun  merasa  bangga
           dengan  semangat  putrinya,  dia  juga  merasa  khawatir.SMANSA  bukanlah
           sekolah biasa dan banyak anak-anak dari keluarga yang bisa dibilang “orang
           kaya”.Namun,  melihat  keinginan  besar  Nhayla,  Pak  Diman  berjanji  untuk
           mempertimbangkan  dengan  serius.Malam  itu,  Pak  Diman  duduk  di  meja
           kerjanya,  menimbang-nimbang  semua  aspek.  Dia  tahu  bahwa  untuk
           mewujudkan    impian   Nhayla,   akan   banyak   pengorbanan   yang
           harus dilakukan.Pak Diman berbicara dengan Nhayla tentang tantangan yang
           mereka  hadapi.Mereka  harus  bekerja  keras,  dan  mencari  bantuan
           beasiswa.Meskipun  sulit,  Nhayla  dan  ayahnya  merasa  semangat  untuk
           menghadapi perjuangan itu bersama-sama.Dengan tekad bulat, mereka mulai
           bekerja sama mencari solusi untuk setiap rintangan. Mereka membuat jadwal
           belajar, mencari informasi beasiswa, dan berkomunikasi dengan pihak SMAN
           1.Namun,  Perjuangan  mereka  sia-sia.Nhayla  tetap  tidak  berhasil  meraih
           sekolah  impiannya  karna  kuota  yang  sudah  sangat  cukup yang membuat  dia
           tidak bisa lagi masuk di sekolah tersebut.

                 Hari demi hari dia lalui dengan terpaksa demi menghargai perjuangan
           kedua  orang  tuanya  yang  sudah  cukup  banyak  mencoba  demi  keinginannya,
           Ketika  Nhayla  menyadari  bahwa  dia  sebentar  lagi  akan  lulus,  ia  mulai
           merenung  tentang  perjalanan  sekolahnya.  Meskipun  awalnya  tidak  suka,  dia
           menyadari  bahwa  setiap  momen  di  sekolah  telah  membentuknya  menjadi
           pribadi  yang  lebih  baik.Tidak hanya  memikirkan tentang  sekolahnya, nhayla
           juga selalu memikirkan masa depannya yang semakin dekat dengannya.Gadis-
           gadis  yang  seharusnya  meluangkan  banyak  waktu  dengan  teman-temannya
           demi menikmati kenangan terakhir sebelum lulus. Tetapi beda dengan nhayla.

                 Dia rela melepaskan waktu bersama teman-temannya demi fokus pada
           latihan yang tak henti.Nhayla mulai merancang rencana harian yang terperinci,
           termasuk  latihan  fisik,  pembelajaran  baru,  dan  refleksi  diri.  Setiap  saat
           dihabiskannya  untuk  memperbaiki  diri,  memahami  keterampilan  yang
           diperlukan  di  masa  depan.  Saat  teman-temannya  bersenang-senang,  Nhayla
           mengejar cita-citanya. Di dalam sunyi latihan, dia menemukan kekuatan dalam
           kesendirian,  mengasah  bakatnya,  dan  melibatkan  diri  sepenuhnya  dalam
           persiapan untuk masa depan yang semakin mendekat.
                 Dalam  perjalanan  sulitnya,  Nhayla  menghadapi  tantangan  besar  dan
           rintangan  yang  menguji  ketekunan  serta  keyakinannya.  Namun,  dia  tetap
           berpegang  pada  tekadnya,  menganggap  setiap kendala  sebagai  batu  loncatan
           menuju masa depan yang lebih baik.Melalui dedikasinya, Nhayla mengalami



                                                                        101
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118