Page 60 - The Survifers - XII IPS 2 - Paperslab
P. 60

***
                 Hari ini malam Minggu, dan aku cuman di rumah saja. Mau ajak Aluna
           keluar  tapi  dia  sudah  ada  janji  dengan  pacarnya.  Mau  ajak  Tama  tapi  aku
           masih malu, wajar-lah nama-nya juga pasangan baru masih ada malu-malunya.
                 DRING...!

                 Ada  panggilan  masuk  dan  kalian  semua  harus  tau  berasal  dari  mana
           panggilan itu. Tama dia- lah yang menelpon-ku. Kira-kira dia mau ngomong
           apa  ya  sampai  haru  menelpon-ku?  Ahh  sudah  dari  pada  aku  terus  bertanya
           mending aku angkat saja biar tidak penasaran.

                 “Hallo Tama ada apa, tumben nelpon aku” Basa-basi dulu ya biar tidak
           kaku

                 “Hallo sayang, aku mau ajak kamu buat keluar malam ini, biar  kaya
           pasangan-pasangan lain yang pergi malam minggu, kamu bisa?” APA KATA
           DIA?  SAYANG?  Ya  Allah  jantung-ku  rasa-nya mau  lepas  dari tempat-nya.
           Dan apa  tadi  kata-nya,  keluar?  Malam  Minggu?  Tama  kita  baru  saja  jadian
           semalam dan kamu sudah membuat aku tidak karuan seperti ini.

                 “Sayang kok diam saja, aku nanya sama kamu loh” Astaga aku terlalu
           kaget  dengan  ajakan  dan  kata  “sayang”  nya  sampai  lupa  menjawab
           pertanyaan-nya

                 “Ehh  maaf  sayang,  iya  aku  bisa  kok  keluar  malam  ini”  HUAAAAA
           aku panggil dia sayang?

                 Semoga dia tidak risih ya
                 “Oke aku ke rumah kamu sekarang ya”

                 “Ehh tunggu aku siap-siap dulu, takutnya kalau kamu ke sini sekarang
           malah buat kamu menunggu lama lagi” Rumah kita berdua tidak terlalu jauh.
           Kalau  dia  ke  sini  sekarang  yang  ada  menunggu  lama.  Kalian  tau  sendiri
           perempuan kalau siap-siap bisa se-lama apa
                 “Aku tidak masalah kalau harus menunggu, asalkan itu kamu” Tolong
           yang tau alamat penangkaran buaya bisa info-kan ke aku. Sejak kapan anak ini
           bisa gombal

                 “Dasar  gombal.  Yaudah  yah  aku  mau  siap-siap  dulu”  sebelum
           panggilan telepon benar-benar terputus aku sempat mendengar tawa kecil dari
           Tama. Tawa yang begitu indah.




                                                                         50
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65