Page 20 - Teaching Factory Pada Sekolah Menengah Kejuruan - La Resi
P. 20
Tokoh-tokoh Esensialisme yang memiliki pendangan tentang
pendidikan adalah: (1) Desiderius Erasmu, seorang humanis Belanda yang
hidup pada abag ke-15 dan permulaan abad ke-16, mengusahakan agar
kurikulum di sekolah bersifat Humanistis dan internasional agar dapat diikuti
oleh kaum tengah dan aristokrat. (2) Johan Amos Comenius (1592-1670),
merupakan tokoh renaisance pertama yang berusaha mensistematiskan
proses pembelajaran; (3) John Locke (1632 -1704), seorang tokoh dari
Inggris yang memandang pendidikan harus selalu dekat dengan situasi dan
kondisi; (4) Johan Henrich Pestalozzi (1746-1827), memandang sifat-sifat
alam tercermin pada manusia; (5) Johan Fredierich Frobel (1782-1852)
memandang manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang menjadi bagian
dari alam; (6) Johan Frederich Herbart (1776-1841), memandang tujuan
pendidikan untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan yang
mutlak; (7) Willian T Harris (1835-1909), memandang pendidikan untuk
mengizinkan terbukanya realita atas dasar susunan yang pasti sesuai
kesatuan spiritual.
Mazhab esensialisme memiliki pandangan yang berkaitan dengan
Pendidikan sebagai berikut: (1) tujuan pendidikan: untuk meneruskan
warisan budaya dan warisan sejarah, mempersiapkan manusia untuk hidup;
(2) kurikulum: merupakan miniatur dunia guru, administrator dan
pendukung-pendukungnya yang memandang siswa sebagai dunia realitas;
(3) belajar: ada yang bersifat mutlak dapat diketahui dan ada yang bersifat
terbatas; (4) peran guru: merupakan model contoh yang sangat baik untuk
ditiru dan digugu; (5) peran sekolah: memelihara dan menyampaikan
warisan budaya dan sejarah pada pelajar melalui hikmah dan pengalaman;
(6) kedudukan siswa: pasif, tunduk, lemah secara kognitif, penerima
informasi.