Page 50 - C:\Users\NAFISA RAHMAH\OneDrive\Documents\Buku Digital Kerjasama\
P. 50

BAB V

                                        PENGELOLAAN KERJA SAMA



               A. Organisasi Pengelola Kerja Sama
                    Pelaksanaan kegiatan kerja sama di Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB) dimulai

               dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara

               Direktur  PIPB  dan  Direktur  dari  pihak  mitra,  seperti  Direktur  Perusahaan  atau  Pimpinan
               Lembaga terkait. MoU ini berfungsi sebagai dokumen awal  yang menetapkan kesepakatan

               umum  antara  kedua  belah  pihak.  Setelah  MoU  disepakati,  langkah  selanjutnya  adalah
               penyusunan dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau yang juga dikenal sebagai

               Memorandum of Agreement (MoA). PKS/MoA ini bersifat lebih operasional, mengatur detail
               teknis pelaksanaan kerja sama, termasuk tanggung jawab masing-masing pihak dan ketentuan

               lainnya.

                    Organisasi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelaksanaan kerja sama ini
               terdiri dari tiga elemen utama: (1) Direktur PIPB, (2) Pembantu Direktur Bidang Kerja Sama

               dan Kemahasiswaan, serta (3) Penanggung Jawab Kegiatan yang ditunjuk untuk mengawasi
               dan mengelola kegiatan kerja sama tersebut.



               B. Penanggung Jawab Kerja Sama
                    Penanggung jawab kerja sama di Politeknik Industri Petrokimia Banten (PIPB) terdiri dari

               Direktur  dan  Pembantu  Direktur  3  Bidang  Kerja  Sama  dan  Kemahasiswaan.  Dalam
               menjalankan tanggung jawabnya, Direktur didukung oleh Pembantu Direktur 3, yang memiliki

               peran utama dalam mengelola dan memastikan kelancaran kerja sama yang dijalankan oleh

               institusi.
                    Pembantu  Direktur  3  atau  pejabat  yang  ditunjuk  diberikan  wewenang  untuk

               menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau Memorandum of Agreement (MoA) yang
               bersifat  operasional,  tentunya  dengan  sepengetahuan  Direktur  atau  Pembantu  Direktur  3.

               Selain  itu,  mereka  juga  bertanggung  jawab  untuk  mengangkat  dan  memberhentikan  tim
               pelaksana kegiatan kerja sama sesuai kebutuhan, serta melakukan monitoring dan  evaluasi

               terhadap pelaksanaan kerja sama tersebut.

                    Untuk  memastikan  akuntabilitas,  pejabat  penanggung  jawab  kerja  sama  diwajibkan
               memberikan laporan pertanggungjawaban kegiatan kepada Direktur atau Pembantu Direktur

               3. Laporan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh ketua pelaksana kegiatan kerja


                                                           44
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55