Page 95 - MODUL X MIPA BIRU
P. 95
- Sarkofagus, merupakan sejenis kubur batu, tetapi memiliki tutup di atasnya. Pada
dindingnya, biasanya diberi ukiran manusia atau binatang yang dianggap memiliki
kekuatan magis.
- Dolmen, adalah meja batu yang digunakan sebagia tempat sesaji pada saat upacara.
- Arca batu yang memiliki fungsi sama, yaitu sebagai bangunan yang dignakan saat
pemujaan roh nenek moyang.
- Waruga, merupakan kubur batu yang tidak memiliki tutup dan banyak ditemukan di
situs Gilimanuk, Bali.
• Zaman Logam
Berikut beberapa hasil kebudayaan Zaman Logam
- Nekara dan moko yang memiliki bentuk menyerupai gendering dengan penyempitan
di bagian pinggangnya. Pada umumnya nekara berukuran besar dan moko berukuran
kecil. Alat ini dugunakan saat upacara pemujaan roh nenek moyang.
- Kapak corong yang biasanya digunakan sebai alat upacara atau tanda kebesaran dari
kepala suku dan para pemimpin masyarakat. Kapak ini berbentuk mirip dengan
sepatu, yang jga disebut dengan kapak sepatu.
- Candrasa yang dugunakan sebagai alat upacara. Memili bentuk sejenis kapak.
2. Hasil Kebudayaan Zaman Praaksara Tingkat Lanjut
Hasil budaya nenek moyang bangsa Indonesia saat zaman praaksara tingkat
lanjut, semakin benrkembang dan semakin kaya. Menjelang akhir masa praaksara,
kepercayaan akan roh nenek moyang semakin matang. Upacara penyembahan untuk
menghormati roh-roh yang telah mati dan kekuatan supranatural, menjadi praktik yang
semakin rutin dilakukan. Mereka juga sadar akan pandangan hidup dan makna dari
kehidupan.
Salah satu kebudayaan zaman praaksara tingkat lanjut adalah folklore. Folklore
adalah bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tersebar dan bersifat tradisional
yang diwariskan secara lisan dan turun-temurun. Ciri-ciri folkor adalah sebagai berikut.
- Penyerbaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan.
Modul Sejarah Indonesia 10 | 84