Page 96 - MODUL X MIPA BIRU
P. 96
- Bersifat tradisional, artinya terikat dalam bentuk dan aturan baku.
- Bersifat anonym, yang nama penciptanya tidak diketahui.
- Memiliki gaya bahasa hiperbola atau cenderung melebih-lebihkan.
- Menggunakan kaliamat pembuka dengan kata-kata seperti “menurut empunya
cerita”
- Merupakan milik bersama.
- Memiliki fungsi penting dalam kehidupan bersama di suatu masyarakat. Selain
sebagai hiburan atau pendidikan, fungsi lain dari folklore yaitu untuk menyampaikan
protes social.
Bentuk-bentuk folklore sendiri antara lain folklore lisan (bahasa rakyat dan puisi
rakyat), folklore sebagian lisan (kepercayaan, teater, tarian, dan nyanyian rakyat),
serta folklore bukan lisan (kerajinan tangan, pakaian tradisional, dan makanan
tradisional). Tedapat beberapa jenis folklore, antara lain sebagai berikut.
- Mitos, yaitu cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau setengah dewa yang
terjadi di dunia lain pada masa lampau.
- Legenda, yaitu prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu
yang benar-benar terjadi. Legenda memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
➢ Bersifat duniawi
➢ Ditokohi oleh manusia yang memiliki sifat dan kekuatan yang luar biasa.
➢ Milik bersama suatu komunitas tempat legenda tersebut lahir.
➢ Sering mengalami penyimpangan dari versi sebelumnya.
➢ Diwariskan secara turun-menurun.
➢ Banyak mengandung ajaran tentang kebaikan dan kejahatan sehingga dapat
dijadikan pedoman hidup
- Dongeng, yaitu cerita fiktif atau imajinatif yang diceritakan turun-menurun.
- Nyanyian rakyat, yaitu jenis folklore yang terdiri atas teks dan lagu.
- Upacara, merupakan rangkaian tindakan atau perbuatan yang terikat pada
aturan0aturan tertentu, seperti adat istiadat, agama atau kepercayaan.
Modul Sejarah Indonesia 10 | 85