Page 40 - CIA RAHMAT HIDAYAT
P. 40

ZO                        TIM TTEINER



                       "TUKANG  SUIAP MAGANG"

        Pada tanggal 10  Juni  1946,  Jenderal  Hoyt Vandenberg  diangkat menjadi
        wakil direktur  intelijen  pusat.  Pilot tampan yang pernah memimpin  perang
        udara taktis Eisenhower di Eropa ini sekarang  menjalankan sebuah usaha
        yang penuh tipu daya untuk mencari keuntungan  sendiri.  Usahanya iru
        dilalankan dari markasnya  di dalam sebuah kompleks bangunan  tua pabrik
        batu bata yang terletak di ulung  kawasan  permukiman  Foggy Bottom, di
        puncak sebuah tebing karang kecil yang curam di atas Sungai  Potomac.
        Pos komandonya  terletak di 2430 E Street, bekas kantor pusat OSS,
        yang dikelilingi  sebuah pabrik  gas yang sudah telantar, sebuah  pabrik bir
        yang bermenara, dan sebuah lapangan  luncur es untuk bermain  sepatu
        roda.
           Vandenberg tidak memiliki tiga alat yang sangat  mendasarr uang,  ke-
        kuasaan, dan anak buah. Kelompok Intelijen Pusat berdiri di luar hu-
        kum, menurut  pendapat Lawrence  Houston, penasihat  umum Intelilen
        Pusat dari tahun 1946 sampai L972. Secara hukum, presiden tidak bisa
        mendirikan sebuah  organisasi federal begitu saja. Thnpa persetujuan
        Kongres,  Intelijen Pusat secara hukum tidak bisa membelanjakan uang
        begitu  saja. Tidak ada uang berarti tidak ada kekuasaan.
           Vandenberg  mulai berusaha  untuk mengembalikan  Amerika Serikat ke
        bisnis  intelijen. Dia mendirikan Kantor  Operasi  Khusus yang baru untuk
        melakukan  misi mata-mata  dan upaya pemberontakan  atau subversi di luar

        negeri dan bertengkar  memperebutkan  dana sebesar  $15  juta yang berasal
        dari beberapa anggota Kongres untuk melakukan misi-misi tersebut.  Dia
        ingin mengetahui apa saja tentang pasukan  Soviet di Eropa Timur dan
        Tengah-gerakgerik  mereka, kemampuan  mereka, tujuan mereka-dan  dia
        memerintahkan  Richard Helms menyampaikannya  segera. Helms,  yang
        bertanggung  jawab dengan misi-misi spionase di  Jerman,   Ausffia, Swiss,
        Polandia, Cekoslovakia,  dan Hungaria,  dengan 728 orang personel  luar
        negeri  yang tercanturn  dalam daftarnya, mengatakan  bahwa dia merasa
        dirinya seperti  "seorang tukang sulap yang sedang menjalani program  ma-
        gang yang berusaha  keras menjaga  agar bola pantai  yang membubung  ting.
        gi, sebuah  botol susu yang terbuka, dan sebuah senapan mesin yang ber-
        peluru penuh tetap mengapung di udara." Di seluruh Eropa, "Banyak
   35   36   37   38   39   40