Page 38 - CIA RAHMAT HIDAYAT
P. 38

TIM WEINER
         18

        menderita karena sakit encok,  ditopang oleh sebuah  tongkat ketiak,  telah
        datang menghadap Eisenhower dan mendapatkan  persetujuan untuk pen
        dirian sebuah  pusat intelijen Amerika  yang mahakuat  di Berlin.  Ike tidak
        punya waktu untuk Dulles pagi hari itu-sebuah pertanda buruk.
           Bedell Smith tiba di Moskow  pada bulan Maret 1946 untuk dididik
        oleh George Kennan,  kuasa usaha di Kedutaan Besar Amerika. Kennan
        telah menghabiskan  beberapa tahun di Rusia, dengan banyak waktu
        penuh ketegangan  dan ketidakpastian,  berusaha memecahkan rahasia
        Joseph  Stalir-r. Tentara Merah  telah mencaplok hampir separo  Eropa da-
        lam perang itu, hadiah yang didapat dengan mengorbankan 20 juta  nya-
        wa rakyat Rusia. Pasukannya  telah membebaskan banyak negara dari keke-
        jaman Nazi, tetapi sekarang  bayangan Kremlin sedang menyelimuti  lebih
        dari 100 juta  orang yang tinggal di luar perbatasan  Rusia.  Kennan  me-
        ramalkan bahwa  Soviet akan melancarkan  penaklukan dengan kekuatan
        yang besar. Dia telah memperingatkan Gedung Putih agar bersiap meng-
        hadapi sebuah konfrontasi.
           Beberapa hari sebelum  Bedell Smith mendarat di Moskow, Kennan
        meloloskan  sebuah  telegram yang paling terkenal  dalam sejarah diplomasi
        Amerika, yang dikenal  dengan  nama "telegram panjang",  sebuah presentasi
        yang terdiri atas delapan  ribu kata tentang paranoia Soviet. Sidang pem-
        baca Kennan-mulanya hanya segelintir  orang,  lambat-laun menjadi ju-
        taan-tampak terpaku pada satu baris kalimat: orang-orang  Soviet tidak
        mempan terhadap  logika berpikir,  tetapi sangat  sensitif terhadap  "logika
        kekuatan". Dalam  waktu singkat, Kennan akan mendapat  ketenaran seba-
         gai Kremlinologist  (ahli  selukbeluk  Kremlin) yang hebat di pemerintah
        Amerika.  "Kita telah membiasakan diri kita, melalui pengalaman masa pe-
        rang kita, untuk memiliki musuh besar di hadapan kita," Kennan menga-
        takan beberapa tahun kemudian.  "Musuh mestinya selalu menjadi pusat
        perhatian  kita. Dia pastilah sangat  jahat."
           Bedell Smith menyebut  Kennan "mungkin tutor terbaik  yang bisa di-
        miliki oleh kepala misi yang baru."
           Pada suatu malam  yang dingin di bulan April 1946, Bedell Smith mengen
        darai sebuah  limusin berbendera Amerika ke dalam benteng  Kremlin. Di
        pintu gerbang, perwira intelijen Soviet memeriksa  identitasnya.  Mobilnya
        melewati beberapa  katedral  kuno Rusia dan sebuah lonceng besar  yang su-
   33   34   35   36   37   38   39   40