Page 17 - Adab al-Alim Wa al-Muta'allim
P. 17

16   Adab al-Alim Wa al-Muta'allim



               yang  ditampakkan  dan  dilakukan  oleh  seorang  guru  bahwasanya  yang  benar  adalah

               kebalikannya, dengan pena'wilan dan penafsiran yang baik.


               Apabila seorang guru berbuat kasar kepada santrinya, maka yang perlu dilakukan pertama kali
               adalah dengan cara meminta maaf kepada guru dan menampakkan rasa penyesalan diri dan

               mencari kerelaan, ridha dari gurunya, karena hal itu akan lebih mendekatkan diri pelajar untuk

               mendapatkan kasih sayang guru.


               Ketujuh, tidak menemui guru di selain majelis ta'lim yang sudah lumrah tanpa meminta izin
               terlebih dahulu, baik guru lagi sendirian maupun bersama orang lain. Bila sudah mengucapkan

               izin  (seperti  mengucapkan  salam)  ingin  bertemu  sekali  dan  guru  tahu  hal  itu  tapi  tidak

               mengizinkan, maka murid harus pergi dan tidak mengulang permintaan izinnya. Bila ragu apa
               guru mendengar ucapan permintaan izin bertemu murid atau tidak, maka boleh mengulangi

               maksimal tiga kali atau dengan mengetuk pintu tiga ketukan tapi dengan ketukan yang wajar
               penuh tata krama seperti dengan menggunakan kuku jemari lalu dengan jemari secara bertahap.


               Bila guru sudah mengizinkan masuk dan murid yang ingin bertemu banyak maka yang lebih

               tua masuk dahulu seraya mengucapkan salam kemudian diikuti yang lain sesuai urutan usia

               sambil mengucapkan salam secara bergantian. Hendaknya juga ketika menemui guru dalam
               keadaan berpenampilan yang baik, berpakaian bersih dan suci setelah sebelumnya memotong

               kuku dan menghilangkan bau badan yang tidak sedap. Terutama bila bertujuan mengaji. Hal
               ini karena tempat tersebut merupakan majelis dzikir, ibadah, dan berkumpulnya orang-orang.

               Ketika sudah ada di dalam dan saat itu beliau sedang ngobrol dengan seseorang, maka yang

               lain hendaknya diam tidak bicara sendiri. Atau ketika sudah masuk ke dalam, ternyata guru
               sedang shalat sendirian atau sedang berzikir atau belajar, maka murid harus membiarkannya

               saja,  diam,  dan  tidak  memulai  pembicaraan.  Akan  tetapi  sebaiknya  dia  pengertian  dengan
               mengucapkan salam pamit pulang secepatnya, kecuali bila guru menyuruh untuk tetap tinggal.

               Tapi jangan lama-lama, kecuali bila disuruh.


               Bila  murid  datang  ke  tempat  guru  sementara  guru  belum  juga  hadir,  maka  hendaknya

               menunggu supaya dia tidak ketinggalan pelajaran. Tidak diperkenankan untuk pergi ke kamar
               guru mengetuk pintunya supaya guru keluar. Bila guru masih tidur, murid hendaknya bersabar

               hingga  beliau  bangun,  atau  balik  pulang  dan  datang  lagi  di  lain  waktu  sebab  kesabaran
               merupakan  perangai  yang  harus  dimiliki  murid.  Tidak  diperbolehkan  bagi  murid  meminta
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22