Page 125 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 125
“Siap, makasih Mbak Indah atas bantuannya. Iya ini Mbak
Ayu sedang mengecek di tasnya juga. Doakan saja ya semoga
dokumennya ditemukan,” jawabku.
“Oke Depe, semoga dokumennya cuma keselip di tas
Mbak Ayu.”
“Aamiin,” jawabku berlanjut mengakhiri obrolan tersebut.
Aku menghampiri Mbak Ayu. Dia tampak membongkar
semua isi tas gendongnya.
“Mbak Ayu, info dari Mbak Indah, dokumennya tidak ada
di Bandung. Apakah dokumennya ada di tas Mbak Ayu?” tanyaku
dan dijawab menggeleng olehnya dengan wajah murung, “Terus
bagaimana jadinya Mbak?”
“Entahlah saya juga bingung. Ya sudah Depe terima
kasih ya sudah bantu carikan. Nanti saya diskusikan dengan tim
bagaimana penyelesaian masalah ini. Depe nanti bantu saya
mintakan data aja ya seperti waktu di Bandung,” ucap Mbak Ayu
tampak tidak semangat lagi.
“Siap Mbak Ayu,” jawabku. Setelah itu, aku kembali
mengambil posisi duduk di sebelah Mbak Eliz.
“Depe, harusnya kamu bantu mereka mengamankan
dokumennya waktu di Bandung. Kasihan mereka kalau benar-
benar tidak menemukan dokumen itu,” bisik Mbak Eliz.
Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK” 113