Page 126 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 126

Aku semakin merasa bersalah. Tugas pendampingan di
          Bandung  yang  kuanggap  sudah  lancar,  ternyata  menyisakan

          masalah. Aku dianggap tidak becus membantu mengamankan
          dokumen tim audit BPK.

                 Rasanya ingin kuputar kembali waktu pendampingan
          yang di Bandung dan segera membantu menyimpan dokumen

          itu di tempat yang aman, bukan menyerahkan kepada Mbak Ayu
          yang sibuk dengan laptopnya dan tumpukan berkas.

                                            ***

                 Siang itu kami dijamu makan oleh Kepala Balai di sebuah
          restoran yang terletak di pinggir danau. Pemandangannya cantik.

          Kuharap Mbak Ayu sedikit terhibur dengan jamuan makan ini.
          Sudah berjam-jam wajahnya murung. Aku yakin pasti ini karena
          dokumen surat perjalanan dinasnya yang belum ditemukan.

                 Kami duduk lesehan bersama staf Balai Besar BNN. Sambil

          menunggu makanan datang, kami mengobrol satu sama lain.

                 Tiba-tiba Bu Ety menghampiri kami. “Ayo kita makan di
          atas perahu saja. Semua makanannya sudah dibawa ke Perahu.”


                 Kulihat ada empat perahu bersandar di pinggir dermaga.
          Semuanya  dilengkapi  meja  makan  dan  di  atasnya  sudah
          terhidang makanan pesanan kami.

                 Aku bersama Mbak Ayu, Bu Ety, Mbak Eliz, dan Mbak

          Mesri  menaiki satu perahu  yang  sama.  Nikmat  sekali  rasanya.



          114   Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK”
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131