Page 129 - BUKU KUMPULAN CERPEN "AKU DAN BPK"
P. 129
“Ponsel saya tidak ada di dompet. Sepertinya terakhir saya
pegang waktu kita duduk lesehan sebelum jalan ke dermaga.
Tapi saya lupa apakah saya letakkan di atas meja sana atau saya
bawa sambil naik perahu,” kata Mbak Ayu panik.
“Aku coba hubungi nomor Mbak Ayu ya?” kataku sambil
mencoba menelpon ke nomor Mbak Ayu, “Mbak Ayu, nomor
ponsel Mbak Ayu tidak aktif. Saya kirim chat WhatsApp juga
hanya centang satu.”
“Astaghfirullah,” kata Mbak Ayu lemas, “Saya ini memang
pelupa sekali. Kemungkinan besar ponsel saya tertinggal di meja
tempat kita lesehan tadi. Saya sebenarnya bukan menyayangkan
harga ponsel itu, tapi data di ponsel itu yang penting. Di situ saya
banyak menyimpan data-data audit,” kata Mbak Ayu berkaca-
kaca.
“Sabar Mbak Ayu, coba Mbak Ayu tenang dulu. Saya
akan coba telepon staf yang ada di tempat lesehan,” kata Bu Ety
berusaha menenangkan.
“Halo Mbak Intan, di meja lesehan ada handphone yang
tertinggal tidak?”
“Tidak ada Bu, di atas meja hanya ada makanan dan
minuman saja. Tidak ada ponsel yang tertinggal,” jawab Mbak
Intan seketika membuat Mbak Ayu meneteskan air mata sambil
menunduk.
Kumpulan Cerpen “Aku dan BPK” 117