Page 21 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 21

keluarga  Maryam  bersama  kelompok  Ahmadiyah  bertahan  dan  berlindung

                        konfrontasi  masyarakat  Lombok  yang  menentang  atas  keyakinan  mereka  anut
                        (https://www.neliti.com/id/publications/330590/pluralisme-).

                             Novel Maryam memiliki ketebalan isi 280 halaman. Deskripsi pada sampul

                        cover depan dari novel ini berupa gambar setengah badan seorang perempuan yang
                        tampak  dari  samping  yang  tengah  memegang  miniatur  rumah.  Latar  gambar

                        sampulnya  berwarna  hijau  toska.  Pada  bagian  atas  gambar  perempuan  tersebut
                        bertuliskan judul novel ini,dan dibawahnya bertuliskan pengarang novel ini.

                             Novel Maryam terlahir dilatari oleh kisah nyata pengarangnya yaitu, Okky

                        Madasari yang berasal dari keluarga penganut aliran Ahmadiyah. Novel Maryam
                        merupakan  karya  novel  ketiganya  setelah  novel  berjudul  86  dan  Entrok.  Selain

                        menulis novel, Okky Madasari juga aktif menulis lirik lagu dengan gubahannya
                        sendiri, sehingga telah tercipta sebuah album musik yang terdiri atas delapan lagu

                        hasil  ciptaannya.    Okky  Madasari  terlahir  di  Magetan,  30  Oktober  1984,  dan
                        merupakan lulusan Universitas Gajah Mada Hubungan Internasional. Okky adalah

                        termasuk  sastrawan  novel  pada  Angkatan  2000,  sebagaimna  berdasarkan  tahun

                        terbitnya, karya sastra novel ini dapat dikategorikan sebagai karya sastra Angkatan
                        2000 (Madasari, 2012).


                        7. Dorothea Rosa Herliany Pengarang Novel Isinga: Roman Papua

                             Novel Isinga: Roman Papua merupakan hasil karya Dorothea Rosa Herliany

                        yang  terbit  pada  tahun  2015,  kemudian  diterbitkan  oleh  PT.  Gramedia  Pustaka
                        Utama. Novel Isinga: Roman Papua memenangkan penghargaan dari Kusala Sastra

                        Khatulistiwa  pada  tahun  2015  (https://id.m.wikipedia.org/wiki/isinga:_Roman).
                        Novel ini mengisahkan tentang persoalan ketidakadilan gender kaum perempuan

                        dan mengupas pula sisi lain tentang kekerasan terhadap masyarakat Papua yang

                        dilakuka oleh sistem.  Persoalan yang kedua ini adalah bagian dari transformasi
                        sosial yang terjadi di Papua yang harus menjadi bagian dari penanganan feminis

                        transformasi gender. Pengarang tidak saja menceritakan tentang kekerasan yang
                        dilakukan  Malom  Wos  terhadap  istrinya  yang  bernama  Irewa  Ongge,  namun







                                                                                                     15
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26