Page 25 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 25

pemikir perempuan bersikap alergi terhadap teori Freud itu. Namun, Lacan dan

                        Derida dalam aliran Pasca-Strukturalis muncul untuk menolak pernyataan Freud
                        tentang  teori  maskulin.  Lacan  dan  Derida  membawa  angin  bagi  para  feminis,

                        sehingga banyak di antara mereka mulai menyusun teori feminis yang sejiwa dan

                        sejalan  dengan  pengalaman  perempuan.  Situasi  ini  pada  akhirnya  banyak
                        melahirkan para pemikir feminis seperti Kate Millet dan Michele Barrett sebagai

                        tokoh  feminisme  politis.  Kemudian  ada  Elaine  Showalter,  Virginia  Woolf,  dan
                        Mary Elmann sebagai para feminis tokoh Ginokritik. Berikutnya Juliet Mitchel,

                        Jacques Lacan, Julia Kristeva, dan Helene Cixous adalah para pencetus teori kritik

                        feminis Perancis (Selden, 1991).
                             Kate Millet dan Michele Barrett adalah dua tokoh feminisme modern yang

                        berkecimpung  dalam  dunia  feminisme  politis.  Millet  yang  pertama
                        memperkenalkan istilah patriarkhi, yakni  istilah yang menilai kaum  perempuan

                        harkatnya  di  bawah  kaum  laki-laki  serta  laki-laki  memperlakukan  perempuan
                        sebagai mahluk yang lemah atau inferior. Sementara Elaine Showalter dalam  A

                        Literature of Their Own, memperkenalkan karya-karya penlis perempuan Inggris

                        dalam  sudut  pandangnya  sebagai  perempuan  bahwa  ada  perbedaan  yang  khas
                        antara hasil tulisan perempuan dengan laki-laki. Maka dari itu, Showolter melihat

                        suatu budaya menulis yang berbeda dari yang selama itu ditulis oleh para pengarang
                        laki-laki. Kajian-kajiannya tersebut diawali atas kekagumannya pada karya-karya

                        novel yang ditulis Virginia Woolf yang dalam pemangamatannya ini, Showalter

                        pada  akhirnya  melahirkan  teori  ginokritik.  Teori  ini  adalah  jenis  kritik  sastra
                        feminis yang menelaah perbedaan antara tulisan sastra yang dihasilkan oleh para

                        penulis  perempuan  dengan  para  penulis  laki-laki  (Selden,  1991,  hal.  142-144).
                        Woolf  adalah  seorang  pengarang  perempuan  berkebangsaan  Inggris,  dirinya

                        menghasilkan 6 karya novel feminisme yang mendunia di awal abad ’20. Sebagai

                        seorang perintis kritik sastra modern, teknik penulisannnya yang terkenal adalah
                        stream  of  consciousness  atau  aliran  kesadaran.  Woolf  menghimbau  parang

                        perempuan agar dalam membuat teks didasari oleh kesadaran diri,  sehingga bisa
                        menghasilakan  tulisan  yang  secara  konteks  sosial  ikut  mempengaruhi  karyanya







                                                                                                     19
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30