Page 23 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 23
BAB 3
Gerakan Feminis dalam Angkatan 2000
Feminisme hadir ketika kaum perempuan berpikir bahwa perlunya kaum
perempuan memiliki kesetaraan dengan kaum laki-laki dalam berbagai bidang.
Kaum feminis sendiri beralasan bahwa kesetaraan gender bagi perempuan dalam
berbagai bidang tiada lain adalah untuk mengangkat kedudukan dan derajat kaum
perempuan lebih baik di masyarakat. Misalnya, kesetaraan dalam bidang
pendidikan, ekonomi, hukum, sosial, dan politik (Djajanegara, 2003, hlm. 4). Selain
itu, kaum feminis memperjuangkan kaum perempuan agar tidak lagi dipandang
sebagai mahluk lemah yang disubordinasi oleh dominasi budaya patriarki. Mereka
adalah kaum perempuan yang meyakini bahwa feminisme adalah sebuah gerakan
kaum perempuan yang berangkat dari kesadaran bahwa kaum perempuan
sesungguhnya adalah kaum yang tertindas dan kerapkali dieksploitasi. Oleh karena
itu, Gerakan feminisme dalam perjuangannya adalah berupaya untuk membebaskan
perempuan dari penindasan dan perngeksploitasian itu. Gerakan feminisme juga
mengklaim bahwa bentuk perjuangan mereka tidaklah untuk melakukan
perlawanan terhadap kaum laki-laki. Mereka murni memperjuangkan kebebasan
perempuan untuk bereksistensi dan mendapatkan kesetaraan gender agar kaum
perempuan mendapatkan kedudukan yang mulia di tengah-tengah masyarakat
(Fakih, 2013).
Feminis secara etimologis adalah femme yang diartikan sebagai woman.
Dapat dibedakan antara male dan female atau masculine dan feminine. istilah
pertama mengacu pada seks, sementara yang kedua merujuk pada perbedaan
gender. Feminisme berkenaan dengan perbedaan yang kedua, yaitu sebagai sebuah
Gerakan social dalam kesetaraan gender (Ratna, 2010). Atau juga kata feminine
(women), berarti perempuan (tunggal) yang berjuang dalam memperjuangkan hak-
hak kaum perempuan (jamak) dalam kelas sosial (Sujarwa, 2019). Dalam
pengertian luas, feminisme diartikan sebagai sebuah gerakan kaum perempuan
17