Page 36 - Neurosains Spiritual Hubungan Manusia, Alam dan Tuhan
P. 36
pelbagai pendekatan yang saya pakai. Pengalaman hidup saya sebagai
pengajar, peneliti, pembicara dan aktivis, memberikan satu kesimpul-
an bernas bahwa memahami manusia tidak cukup hanya dengan satu
bidang ilmu saja. Pandemi Covid-19 ini memperkuat apa yang saya
yakini bertahun-tahun. Sebelumnya telah dikenalkan paradigma baru
ilmu kedokteran, yakni Precision Medicine, yang memperkuat keya-
kinan saya untuk pendekatan terpadu dalam memahami kesehatan dan
penyakit manusia.
Menggunakan sejumlah pendekatan, antara lain ilmu-ilmu peri-
laku, psikologi evolusioner, biologi evolusi, psikologi lingkungan,
neurosains arsitektur, ekologi manusia, dan lain-lain. saya menjelas-
kan hal-hal sangat penting dalam upaya membuat seseorang memiliki
kemampuan optimum sebagai penghuni kota dan desa masa depan.
Titik temu dari ilmu-ilmu itu adalah kajian tentang otak dan perilaku.
Pendekatan lintas ilmu untuk neurosains kini menjadi kebutuhan yang
20
diterima dan sulit untuk dielakkan. Karena itu, setiap upaya memper-
baiki manusia atau meningkatkan kemampuan manusia, haruslah me-
libatkan pembahasan tentang otak dan perilakunya. Ekonomi perilaku
yang sudah diuraikan tersebut adalah contoh paling aktual tentang ini.
Buku ini bertujuan membangun kesadaran bahwa interkoneksi Tuhan,
manusia, dan alam adalah hal yang patut mendapat perhatian serius
untuk kehidupan masa depan yang lebih baik. Fokusnya pada manu-
sia, yakni manusia yang akan dan telah menghuni kota dan desa. Kota
masa depan—juga desa-desa yang nanti berkembang—akan menjadi
tempat yang baik untuk dihuni hanya jika ditempati oleh orang-orang
yang—menurut kajian saya—memiliki kemampuan optimum menge- Buku ini tidak diperjualbelikan.
lola tujuh hal berikut: 1) social connection, 2) flow with the nature, 3)
20 E. P. Wiertelak dan J. J. Ramirez, “Undergraduate Neuroscience Education: Blue-
prints for the 21(st) Century,” J. Undergrad Neurosci Educ. 6, no. 2 (2008): A34–9.
Lihat juga U. Wolfe dan A. Moran, “Integrating Brain Science into Health Stud-
ies: An Interdisciplinary Course in Contemplative Neuroscience and Yoga,” J.
Undergrad Neurosci Educ. 16, no. 1 (2017): A77–A82.
Pendahuluan 17